10 MANFAAT POSYANDU REMAJA BAGI REMAJA DI KOTA BANDUNG

Posyandu remaja adalah salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat khusus remaja. Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu dirancang untuk menjadi layanan yang peduli remaja. Posyandu menjadi layanan yang ramah remaja, karena remaja dapat mengakses layanan kesehatan dengan waktu yang sesuai dan tempat yang terjangkau. Seringkali remaja sulit untuk menyesuaikan waktu untuk datang ke layanan kesehatan terutama layanan kesehatan primer seperti Pukesmas. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) ini memiliki banyak sekali mafaat khususnya bagi remaja. Berikut 10 manfaat posyandu remaja bagi remaja di Kota Bandung.

  1. Waktu yang fleksibel

Pelayanan Posyandu Remaja di salah satu wilayah Kota Bandung dilaksanakan 1 bulan sekali hingga 3 bulan sekali dengan waktu pelaksanaan di malam hari. Waktu pelaksanaan di malam hari  tersebut merupakan kesepatakan antara pihak puskesmas dengan remaja wilayah. Kegiatan posyandu jadi lebih efektif dan lebih banyak yang datang karena di malam hari remaja cenderung memiliki waktu luang dibandingkan di siang atau sore hari karena remaja ada kegiatan sekolah, kuliah hingga kerja.

  1. Tempat yang terjangkau

Tempat pelaksanaan posyandu remaja biasanya dilaksanakan di suatu tempat per wilayah Rukun Warga (RW) sehingga remaja dalam satu RW lebih mudah untuk mengakses layanan tersebut karena dekat dengan tempat tinggal.

  1. Mendapatkan informasi update tentang kesehatan remaja

Sambil menunggu giliran untuk cek kesehatan, remaja akan diedukasi seputar kesehatan remaja khususnya kesehatan reproduksi komprehensif. Pemateri merupakan pendidik sebaya terlatih, petugas puskesmas, hingga beberapa professional lainnya seperti pengusaha dan psikolog.

  1. Sistem layanan yang tidak kaku

Sistem layanan yang digunakan mengutamakan kenyamanan dan kebutuhan remaja, yakni remaja bebas mendiskusikan pertanyaan seputar kesehatan remaja atau permasalahan remaja di posyandu. Metode yang digunakan yaitu dengan fun games, menonton film, diskusi lagu dengan akustikan hingga storytelling.

  1. Deteksi dini penyakit tidak menular

Melalui pengukuran indikator gizi menggunakan pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan haemoglobin remaja dapat mengetahui kondisi kesehatan dirinya dan mendeteksi risiko penyakit tidak menular seperti masalah gizi, hipertensi, diabetes hingga anemia. Tidak hanya penyakit tidak menular, di posyandu juga disediakan pemeriksaan HIV melalui screening VCT bagi remaja yang sudah 17 tahun dan berisiko.

  1. Sebagai upaya terhindar dari penyakit menular seksual

Pencegahan penyakit menular seksual menjadi salah satu manfaat jangka panjang dari pelaksanaan posyandu. Melalui edukasi dan metode meaningful youth participation harapannya remaja menjadi berdaya untuk terhindar dari seks pranikah atau seks yang tidak aman.

  1. Mengembangkan softskill dan hardskill

Posyandu remaja di salah satu daerah di Kota Bandung dapat berjalan berkesinambungan karena bekerja sama dengan beberapa organisasi mahasiswa kesehatan. Sehingga dengan terlibatnya mahasiswa kesehatan di posyandu dapat mengasah skill pemeriksaan, advokasi kesehatan hingga komunikasi dengan klien. Selain itu, kegiatan posyandu dapat mengembangkan softskill remaja seperti komunikasi hingga skill berbisnis.

  1. Mendapatkan layanan konseling

Layanan konseling menjadi salah satu manfaat di posyandu karena dapat menjadi wadah para remaja untuk memahami permasalahan yang dihadapi atau deteksi dini layanan kesehatan jiwa yang dibutuhkan.

  1. Lebih mengenal teman sebaya

Seringkali remaja saat ini kurang bersosialisasi dengan remaja wilayahnya, sehingga melalui kegiatan posyandu remaja dapat menjadi ruang untuk bertemu dengan teman-teman sebaya di wilayahnya, menambah relasi dan saling menguatkan.

  1. Sarana karang taruna mengembangkan kegiatan di wilayahnya

Posyandu dapat menjadi kegiatan berkesinambungan pengurus karang taruna, dengan pengorganisasian yang baik hal tersebut menjadi lebih efektif karena sumber daya di karang taruna dapat lebih efektif mempromosikan dan mengorganisir kegiatan posyandu yang inovatif.