29 September Hari Sarjana Nasional, Ini Maknanya!

Sarjana

Hari Sarjana Nasional diperingati setiap tanggal 29 September. Hari peringatan yang satu ini memang tidak banyak diketahui banyak orang. Pasalnya, hari peringatan ini tidak ada dalam hari libur nasional.

Meskipun begitu, tak ada salahnya untuk kamu mengetahui sejarah serta maknanya. Yuk, langsung saja disimak penjelasannya!

 

Sejarah Hari Sarjana Nasional

Peringatan Hari Sarjana Nasional pertama kali dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui akun Twitternya @Kemendikbud_RI.

Saat itu, Kemendikbud mengunggah postingan di Twitter yang bertuliskan ucapan “Selamat Hari Sarjana Nasional”. Sejak saat itu, masyarakat atau bahkan instansi pendidikan turut serta menyemarakkannya.

 

Makna Hari Sarjana Nasional

Seiring dengan berkembangnya zaman, instansi pendidikan yang tersedia pun semakin menjamur. Artinya, semakin banyak pula generasi-generasi hebat yang dilahirkan.

Sarjana merupakan gelar yang dicapai oleh mahasiswa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingkat akhir pada perguruan tinggi. Hal ini dirayakan karena sarjana merupakan salah satu aset potensial bagi kemajuan suatu bangsa.

Selain itu, peringatan Hari Sarjana Nasional juga menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap perjuangan para mahasiswa yang telah berhasil meraih gelar sarjana dan menjadi bagian dalam generasi pembangun bangsa.

Peringatan ini menjadi tanda penghargaan bagi para sarjana yang telah berhasil mencapai strata intelektualitas, namun dapat juga menjadi sebuah momentum untuk mengintrospeksi diri baik untuk para pemilik gelar sarjana serta perihal kondisi pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.

 

Siapa Orang Indonesia yang Pertama Kali Menerima Gelar Sarjana?

Sosrokartono, menjadi orang pertama yang meraih gelar sarjana pada tahun 1899. Beliau merupakan kakak kandung dari Raden Ajeng Kartini.

Pada tahun 1897-1899, Sosrokartono mendapat kesempatan belajar di Belanda dalam rangka ‘Politik Balas Budi Pemerintah Belanda’. Sosrokartono menepuh pendidikan jurusan Teknik Sipil di Polytechnusche School.

Pada era tersebut, bisa dibilang hanya segelintir orang yang mampu mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan.  Oleh karena itu, kesempatan ini tak disia-siakan oleh Sosrokartono.

Tak hanya belajar mengenai teknik sipil, Sosrokartono mampu menguasai 17 bahasa asing.

 

Rekomendasi Buat Kamu Baca

 

Butuh Inspirasi?

Yuk, kunjungi Youtube Young On Top untuk mendapatkan berbagai informasi, tips, dan motivasi lainnya!