3 Cara UMKM Bertahan Saat Pandemi

Gak bisa dipungkiri bahwa pandemik Covid-19 berdampak pada semua sektor usaha. Salah satunya adalah sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berdasarkan riset yang dilakukan oleh penyedia layanan kasir digital, Moka, mengungkapkan bahwa pendapatan UMKM di sektor kuliner, ritel fashion dan layanan kecantikan turun lebih dari 30% selama pandemik Covid-19. Penurunan ini gak terlepas dari perubahan perilaku konsumen yang beralih ke layanan online.

Hutami Nadya, Data Analyst Moka mengatakan bahwa sektor kuliner mengalami penurunan pendapatan harian mencapai 37%, ritel fashion 35% dan layanan kecantikan 43%. Sementara itu, order makanan secara langsung di restoran juga menurun. Sebelum pandemik, order langsung di restoran bisa mencapai 80% dari total orderan, namun selama pandemik turun menjadi 60%. Di sisi lain, penggunaan jasa layanan antar makanan meningkat hingga 30%.

Lalu, bagaimana cara agar UMKM mampu bertahan saat pandemik? Berikut jawabannya dilansir dari antara news:

  1. Lakukan Inovasi Produk Berdasarkan Kebutuhan

Tingginya permintaan masker kain selama pandemik membuat beberapa brand ikut menciptakan produk yang tengah dibutuhkan masyarakat. Membuat inovasi produk berdasarkan kebutuhan adalah salah satu strategi untuk bertahan di tengah pandemik seperti ini. Salah satunya adalah Asri, pemilik usaha Jahitin.com yang menjalankan bisnis secara fleksibel setelah melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis sempat langka. Asri bekerjasama dengan 300 mitra penjahit yang setiap harinya produktif memproduksi 3000 masker selama pandemik.

  1. Tetap Perhatikan Standar Kualitas Produk

Karena adanya himbauan PSBB dan banyak toko yang tidak bisa beroperasi, manfaatkanlah momen ini untuk membuat paket ekonomis agar produk bisa bertahan. Strategi ini dilakukan oleh Bakso Ati Raja Makassar yang menghadirkan paket ekonomis spesial Ramadan. Meskipun ekonomis, jangan sampai merubah kualitas bahan dan produk itu sendiri. Karena yang terpenting adalah bukan hanya mencari keuntungan, melainkan mempertahankan produk di pasaran. Pastikan kualitas produk tetap terjaga hingga diterima oleh konsumen.

  1. Maksimalkan Layanan Pengiriman Hari yang Sama

Bisnis UMKM yang dijalankan secara online harus dibarengi dengan kebutuhan layanan logistik. UMKM bisa memanfaatkan layanan pengiriman di hari yang sama agar produk bisa diterima secara cepat oleh konsumen. Hal ini diterapkan oleh Andrew Prasetya, pemilik usaha Boncafe Surabaya yang memaksimalkan penjualannya dengan layanan pengiriman di hari yang sama. Bahkan ia juga melayani pesanan di kota lain.

Selain itu, penting juga bagi UMKM untuk bisa beradaptasi dengan mempelajari strategi digital di tengah pandemik seperti saat ini, mengingat perubahan perilaku konsumen dari offline ke online terjadi sangat signifikan. Yuk bahas lebih dalam sama ahlinya di Inspira Webinar with JNE: ‘Strategi Digital untuk UMKM di tengah Pandemi Covid-19’ bareng Christian Kustedi, Founder & CEO Dusdusan.com, hari Minggu, 31 Mei 2020, pukul 16.00 WIB. Ini dia detail acaranya:

Inspira Webinar with JNE Christian Kustedi Dusdusan young on top

Acaranya GRATIS dan kamu juga bisa dapetin e-certificate lho! Acaranya bakal dipandu sama Riki Sonjaya, Operational Director Young On Top yang tentunya akan semakin seru dan dalam ngebahas topiknya!

Yuk registrasi sekarang juga di youngontop.com/webinarjne! Jangan lupa ajak temen, pacar, sahabat, keluarga dan tetangga kamu ya, biar #MakinPintardiRumah!

Leave a Reply

Your email address will not be published.