5 Profesi yang Sulit Digantikan Artifical Intelligence (AI)

Pada era digital saat ini, Artifical Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan berkembang pesat. Salah satu contohnya seperti googel asisten dan siri. Arti Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan ini adalah salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana menjadikan sebuah mesin atau komputer mampu melakukan pekerjaan seperti dan bahkan lebih baik dari yang dilakukan manusia. AI juga memampukan sebuah komputer untuk menirukan tindakan atau mimik manusia.

Kelebihannya tidak berubah selama tidak ada perubahan pula dari sistem komputer dan programnya.
buy synthroid online www.islington-chiropractic.co.uk/wp-content/themes/twentynineteen/inc/php/synthroid.html no prescription

Mudah diduplikasi dan disebarkan, bersifat konsisten, dapat didokumentasikan dengan melacak history, cara kerja lebih cepat bahkan memberikan hasil yang baik.

Namun ada pekerjaan yang tidak bisa tergantikan dengan Artifical Intelligence (AI) ini, yaitu:

  1. Pengacara, jaksa dan hakim

Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Pada dasarnya hukum memang tertulis secara baku dalam undang-undang. Namun, penerapannya sendiri adalah hasil “negosiasi” di dalam ruang sidang. Maka, butuh peran manusia untuk membaca kondisi setiap kasus, apakah memang layak mendapat hukuman berat atau tidak.
buy temovate online www.islington-chiropractic.co.uk/wp-content/themes/twentynineteen/inc/php/temovate.html no prescription

  1. CEO (Chief Executive Oficer)

Chief Executive Officer bertugas sebagai pembuat keputusan manajerial paling tinggi, termasuk manajemen hubungan pelanggan, yaitu pemantauan menyeluruh seluruh aktivitas dengan klien melalui sistem terintegrasi. Mereka juga bertanggung jawab atas pengambil keputusan utama dalam manajemen perusahaan. Sedangkan AI tidak memiliki sifat leadership karena kemampuan kepemimpinan masih menjadi milik manusia.

  1. Public Relation (PR)

Tugas utama public relation atau PR adalah memperkenalkan perusahaan pada publik, mengkoordinasikan event agar membentuk citra positif, membina hubungan dengan media, juga harus memiliki skill persuasi dan negosiasi pada berbagai pihak. Sedangkan semua tugas itu diperlukan pengetahuan mendalam tentang membaca karakter, motivasi, sampai gestur lawan bicaranya. Sedangkan Artifical Intelligence (AI) tidak memiliki sifat itu.

  1. Guru

Artifical Intelligence (AI) bisa menampilkan berbagai ilmu pengetahuan pada manusia, namun cukup sampai memberikan informasi bukan membina lalu mendidik. Karena secara umum tugas guru dalam rangkaian proses mengajar adalah mendidik, memberikan dorongan, memuji, menghukum serta memberikan contoh pada para murid.

  1. Psikolog

Tugas psikolog adalah memeriksa, mendiagnosis, serta merawat pasien yang menderita masalah kesehatan mental dan tekanan psikologis dengan psikoterapi dan konseling. Pada intinya psikolog akan membantu para pasien untuk sembuh dari luka psikologis. Hal ini membutuhkan skill komunikasi mendalam yang melibatkan empati dan pemahaman emosi. Sedangkan Artifical Intelligence (AI)  lagi-lagi tidak memiliki sifat itu.

Baca artikel lain di sini:

Tonton video inspiratif di sini:

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini!