8 Perilaku Generasi Milenial Indonesia

YOTers, tahukah kamu bahwa satu dari tiga penduduk Indonesia adalah Milenial? Milenial atau disebut pula dengan generasi y atau generasi langgas, merupakan generasi yang lahir sesudah generasi x. Milenial adalah generasi pertama yang menyandang status Digital Native. Hal ini tertanda dari 40,1% generasi Milenial memiliki akun Instagram, lalu 8 dari 10 generasi mereka terkoneksi dengan Internet.

Lalu apa saja perilaku generasi milenial Indonesia? Coba cek di sini ya:

  1. Kecanduan internet

Penetrasi pengguna internet di Indonesia sangat didominasi oleh generasi Milenial. Konsumsi internet Milenial rata-rata di atas tujuh jam sehari. Hal ini pun tercermin dari pola pengguna gawai mereka yang membutuhkan koneksi internet ketika menggunakan fitur-fitur di smartphone tersebut.

  1. Mudah berpaling ke lain hati

Tingkat loyalitas Milenial kepada merek/perusahaan/institusi lebih rendah dibanding generasi yang lebih tua. Mereka akan dengan mudah berpindah ke lain brand.

  1. Dompet tipis

Dompet tipis bukan bermakna tidak punya uang ya, YOTers, melainkan mereka lebih suka berinteraksi secara cashless/nontunai. Bahkan 59% generasi Milenial, khususnya kelas menengah ke atas lebih menyukai transaksi secara nontunai. Kartu debit menjadi alat pembayaran nontunai yang paling disukai (50%), diikuti uang elektronik (33%) dan kartu kredit (17%).

  1. Kerja cerdas, kerja cepat

Banyak sekali kita dapati pemuda pemudi cerdas yang menciptakan gebrakan baru. Milenial bukan generasi pemalas, mereka pintar beradaptasi dan bisa bekerja lebih efektif dibanding generasi sebelumnya.

  1. Bisa apa saja

Faktor dari kecepatan internet pun Milenial mampu bekerja apa saja. Mereka terbiasa melakukan sesuatu secara multi-tasking atau melakukan 2 sampai 3 aktivitas secara bersamaan.

  1. Liburan kapan saja, di mana saja

Staycation, istilah anak Milenial. Travelling agaknya menjadi kebutuhan primer mereka untuk menunjukkan jati diri. Bahkan satu dari tiga Milenial Indonesia pasti melakukan liburan minimal 1 kali dalam setahun. Destinasi favorit mereka pun tak jauh-jauh dari Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Malang dan Bali.

  1. Cuek dengan politik

Mungkin berlatar dari kata “politik itu candu” menghasilkan generasi Milenial yang acuh terhadap hal ini. Mereka menganggap politik adalah generasi yang lebih tua sehingga sering abai dengan prosesinya. Mungkin juga mereka mengadopsi konsep hidup dari ucapan Richmond Valentine dalam film Kingsman: The Secret Service yang berbunyi: “Tidak ada yang bisa dilakukan politisi kecuali mengulang pemilu.

  1. Suka berbagi

Selain flexing pencapaian terhadap hidup, Milenial juga memiliki kemurahan hati yang cukup luas untuk sharing suatu masalah sosial. Seperti muncul situs change.org, petisi online atau lain-lain. Memang sikap tersebut masih sebatas euforia dan belum masif.

Selain itu tak jarang kita temui Milenial yang senang berbagi ilmu berbasis tutorial seperti memakai hijab yang menutup dada, tutorial memasak dan lain-lain.

Dari perilaku Milenial di atas, kamu termasuk tidak YOTers?

 

Baca artikel lain di sini:

Tonton video inspiratif di sini:

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini!