Ada 2 Jenis Respect, Kamu Setuju?

Sebagai makhluk sosial siapa sih yang bisa hidup sendiri? Dalam keseharian pasti akan butuh yang namanya orang lain, baik dalam hal apapun, misal: Nikahan, Sunatan, Lamaran, Kegiatan Rohani dan banyak hal lainnya yang membutuhkan orang lain, kebayang gak misal Nikahan cuman Kamu dan Pasangan Kamu doang berdua yang Ijab Qobul sampai Resepsi? ya gak mungkin kan, makanya memang sangat perlu dan udah semestinya harus bersosialisasi.

Dengan 7,85 miliar jiwa (Detik.com) manusia di Bumi ini tentu aja memiliki keragaman Suku, Ras dan Agama. Lalu yang paling mesti dipahami bahwa tiap manusia memiliki Karakter yang berbeda-beda, gak ada yang sama satupun, dan kita mesti kenal, dekat, dan bertemu dengan mereka didalam kehidupan ini, entah itu untuk berteman, bersahabat, menjadi pasangan, kolega, dan lain-lain. Sehingga mesti bisa meredam ego maupun emosi jikalau bertemu dengan tipikal orang-orang yang out of the box ataupun berbeda dengan tipikal atau paham yang di-anut/percayai, yang mungkin tindakan atau kelakuannya berbeda dengan norma yang berlaku, diluar batas wajar, ataupun sebab-sebab lainnya.

Baca juga: Senja di Jakarta

Tentu aja, sebab-sebabnya pasti banyak, mulai dari lingkungan, referensi, background, keluarga, dan lain-lain. Dari sini, memang udah seyogyanya mesti bisa paham dan memahami jikalau bertemu dengan karakter orang yang memang berbeda ataupun nggak sepaham dengan apa yang di-anut/percayai.

Namun, dalam suatu waktu mungkin aja tindakan seseorang yang memang jauh atau bertolak belakang dari apa yang di-anut/percayai gak bisa mendapatkan toleransi lagi, karena itu pula rasanya Respect/menghargai bisa dibagi menjadi 2, yaitu:

  1. Respect sebagai Makhluk Hidup/Sosial.
  2. Respect sebagai Personal.

Lalu, apa artinya?

Dalam kehidupan yang dijalani, seperti yang udah disebutkan diatas, Kamu pasti akan bertemu dengan banyak sekali jenis manusia di Bumi ini, nggak semua sesuai dengan apa yang di-anut/percayai, bahkan ada yang memang cukup kontras, ada yang memang layak diberikan Respect sebagai Makhluk Hidup/Sosial dan Respect Secara Personal, ada yang cukup diberikan Respect sebagai Makhluk Hidup/Sosial, dan ada pula yang cukup diberikan Respect sebagai Personal.

Baca juga: Belajar Cukup

Mari kita buat analoginya:

Pertama, Misal Kamu memiliki seorang teman, dan ia meminta pertolonganmu dengan memohon-mohon dengan sangat, setelah selang beberapa waktu Kamu bantu, ternyata ia melupakan pertolonganmu.

Jenis orang seperti ini cukup diberikan Respect sebagai Makhluk Hidup/Sosial. Ya cukup tau aja~

Kedua, Misal Kamu berada dalam suatu kelompok, kamu cukup baik dengan semua orang, namun ada salah seorang yang selalu menjelekanmu, memfitnahmu dibelakang, dan sangat nggak suka dengan apa yang kamu lakukan.

Jenis orang seperti ini cukup diberikan Respect sebagai Makhluk Hidup/Sosial. Ya cukup tau aja~

Ketiga, ada seseorang yang membuat strata sosial kepada orang, membeda-bedakan tiap orang hanya melalui kacamata materialistis. Membedakan hingga menghina Suku, Ras, dan Agama lain.

Jenis orang seperti ini nggak layak diberikan Respect sebagai Makhluk Hidup/Sosial ataupun Respect secara Personal.

Baca juga: Semua Orang Punya Timeline Masing-Masing

Memang udah selayaknya sebagai makhluk hidup/sosial berkawajiban untuk Repect terhadap orang lain, namun ingat, gak semua orang berhak mendapatkan kedua Respect itu.

Ingat ya,

Respect adalah pembuka jalan yang terang benderang dalam kehidupan. – @ruhdi7

Sebagai penutup, dibawah ini ada satu gambar yang cukup bagus artinya.

 

Kamu pernah punya pengalaman soal Respect? Yuk cerita dikolom komentar dibawah!

***

Untuk baca artikel lainnya yang pernah ditulis bisa klik disini ya!

– @ruhdi7

Kalau kamu suka dengan artikel ini silakan tulis di kolom komentar apa yang kamu dapatkan dari artikel ini ya

Dan jangan lupa untuk ikuti aku di Instagram juga, mari berteman!

Leave a Reply

Your email address will not be published.