Belajar bilang TIDAK

Belajar Untuk Bilang TIDAK

 

 

Halo YOTers! Balik lagi bersama gue Fariz, Multimedia Designer dari Young On Top! Apa kabar temen-temen semua? Semoga sehat selalu ya! Kali ini, gue akan membagikan pengalaman gue terkait untuk berkata tidak. Dan yes, ini berkaitan dengan design juga yaa! Hehe  base on my experience.

 

Jadii kemarin tiba-tiba ada pesan yang masuk di DM Instagram gue yang isinya menawarkan pekerjaan dalam bentuk pembuatan video motion. Di mana untuk detail videonya, mempunyai durasi 4 menit, dan setelah client memberikan video refrensinya, ternyata gue rasa agak sulit untuk mengerjakann video tersebut.

 

Nah masuklah ke tahap penentuan harga! Dan ternyata, harga yang diajukan jauuuuh sekali dari harga yang sudah saya tentukan, bahkan jauh dibawah harga pasaran. Nah di sini penting banget untuk menjaga emosi dan gaya Bahasa kita, bagaimanapun juga, dia tetap seorang client.

 

Dan jujur, satu atau dua tahun yang lalu, saya selalu mengambil projek berapapun itu nilainya, dan sekarang saya sadar, bahwa waktu, tenaga, dan ide kreatif kita itu terbatas banget, apalagi di kondisi seperti ini, kesehatan adalah hal yang menurut gue paling penting dan paling mahal!

 

Akhirnya, di sini lah gue mulai belajar untuk berkata engga. Gue jelasin baik-baik ke client kalo gue ga bisa untuk kerja bareng dia, ga bisa bantu untuk memvisualisasikan apa yang dia mau, karna harga yang dia kasih ga cocok. Dan di situ clientnya pun mengiyakan dengan Bahasa yang sopan.

 

Nah, YOTers, kalo kalian emang gak ‘sreg’ sama suatu kerjaan karna emang ga cocok atau gak sejalan sama kemauan kalian, mending bilang nggak dari awal ya. Jangan nanti kamu tiba-tiba ambil, tapi nanti di tengah jalan tiba-tiba dikerjainnya ga pake hati, atau ga niat! Yuk belajar bilang tidak.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.