Belajar Dari Film ” The Green Mile”

Hai Yoters,
Apa kabar ?
Semoga selalu dalam keadaan baik.
buy orlistat online www.parkviewortho.com/wp-content/languages/new/prescription/orlistat.html no prescription

Eitss tenang artikel ini tidak mengungkapkan seluruh isi film kok 😀

The Green Mile merupakan film yang rilis pada tanggal 6 Desember 1999. Disutradarai oleh Frank Darabont, The Green Mile adalah film dengan genre crime-drama-fantasy diadaptasi dari novel karya Stephen King yang rilis pada tahun 1996 dengan judul yang sama. Serta film ini juga mendapatkan rating tertinggi versi IMDb

Film The Green Mile menceritakan kisah seorang sipir penjara khusus sel terpidana mati bernama Paul Edgecomb yang diperankan oleh Tom Hanks dan tahanan bernama John Coffey yang diperankan oleh Michael Clarke Duncan (almarhum) dengan latar waktu tahun 1935. Paul Edgecomb bersama kelima rekan kerjanya bertugas menjaga ketertiban di sel narapidana hukuman mati atau yang dikenal dengan sebutan “Green Mile”. Paul selalu memperlakukan semua tahanan tetap sebagai manusia yang punya martabat, dan konflik yang ia rasakan setiap kali dirinya menggiring mereka melewati lantai hijau – mil terakhir di hidup para terpidana, menuju kursi listrik yang mengakhiri nyawa mereka.
Plot singkat dari film ini Paul Edgecomb mengalami dan menyaksikan sendiri sebuah kejaiban didalam sel penjara.
buy antabuse online hiims.in/assets/images/new/antabuse.html no prescription

Keajaiban itu datang dari seorang narapidana mati John Coffey yang memiliki perawakan hitam tinggi besar ditahan karena tuduhan sudah membunuh dua gadis cilik. John Coffey memiliki kekuatan spiritual ajaib. Dia mampu menyembuhkan penyakit seseorang serta mampu mengetahui masa lalu seseorang hanya dengan menyentuhnya. Dalam hari-hari menjelang eksekusi matinya, John Coffey ternyata tidak seseram pandangan mata. Bagi Paul tentu saja jadi beban apakah Coffey benar-benar membunuh dua gadis kecil itu atau tidak. Bagaimana mungkin orang yang mengorbankan diri demi menghidupkan kembali tikus yang sudah mati, yang menyembuhkan penyakit Paul adalah seorang pembunuh. Melihat kebaikan hati John, seluruh penghuni Green Mile pun yakin dia tidak pernah membunuh siapapun. John hanya dijadikan kambing hitam.
Film ini berdurasi cukup panjang sekitar 3 jam. Namun jujur sepanjang film saya takjub dengan semua akting para pemainnya yang benar benar mampu mencampur adukkan perasaan saya. Dari film ini saya belajar bahwa kematian itu sebuah anugrah. Serta sebuah ketidak tahuan juga merupakan anugrah, karena ketidaktahuan membuat seseorang menjadi lebih bebas dalam merespon realitas. Bila menyenangkan, wajahnya akan berseri dengan lepas dan tidak akan menghabiskan energi lebih untuk menahan ekspresi wajahnya.
buy priligy online hiims.in/assets/images/new/priligy.html no prescription

Bila menghadapi hal yang tidak menyenangkan, dia juga akan berekspresi sebagaimana adanya orang yang tidak senang. Tidak perlu mengerahkan energi besar untuk menahan ekspresi tidak senang apalagi mencari pembenaran. Serta sebuah persepsi yang timbul atau kita ciptakan kadang memberi keuntungan besar dalam berinteraksi tetapi pada saat bersamaan juga membawa kerugian besar. Film ini sukses membuat saya menangis hanya dengan sebuah tatapan yang diberikan oleh John Coffey kepada Paul Edgecomb.
Gimana udah tertarik belum buat nonton ?
Kalian bisa streaming film ini di Netflix ya!
You can’t hide whats in your heart. -John Coffey “The Green Mile”.

Leave a Reply

Your email address will not be published.