Cara Mengetahui Pertemanan Toxic

Cara Mengetahui Pertemanan Toxic

Cara Mengetahui Pertemanan Toxic – Terkadang kita tak menyadari di ruang lingkup paling kecil sekalipun seperti pertemanan yang ngga butuh bahasa formal, syarat masuk, dan cenderung lebih santai saja bisa ada masalah yang kalau gak diatasi bisa jadi ancaman. Mungkin, kita sering konflik atau debat kecil dengan teman tapi itu semua bukan masalah kalau bisa diatasi. Nah, kalau malah menimbulkan kerenggangan yang berkepanjangan gimana? berikut tanda kalau pertemenan udah toxic.

 

Baca Juga: 

9 Dampak Negatif Pergaulan Bebas di Lingkungan Masyarakat!

7 Contoh Pencemaran Lingkungan, Wajib Sadari!

Cara Mengetahui Pertemanan Toxic

  1. Perasaan Diabaikan atau Dimanfaatkan: YOTers bisa identifikasi bahwa teman-teman hanya menghubungi ketika mereka membutuhkan sesuatu, dan mereka sering tidak peduli dengan kebutuhan atau perasaan kita apalagi saat membutuhkan pertolongan walaupun hanya kecil.
  2. Perasaan Tidak Aman:  Pertemanan yang sehat harus memberi perasaan keamanan dan kenyamanan. Jika merasa sebaliknya, ini bisa menjadi tanda pertemanan udah nggak benar lagi.
  3. Tidak Ada Ruang untuk Pertumbuhan Pribadi: Pertemanan yang baik seharusnya memberi dukungan untuk berkembang dan mencapai tujuan Anda. Jika teman-teman tidak mendukung pertumbuhan, itu bisa menjadi tanda pertemanan yang toxic.
  4. Intuisi dan Perasaan Insting Negatif: Terkadang, intuisi kita dapat memberi tahu kita ketika sesuatu tidak benar. Jika merasa negatif terus-menerus tentang pertemanan, itu bisa menjadi sinyal pertemanan yang toxic.
  5. Pertemanan yang Tidak Seimbang: Pertemanan yang seimbang melibatkan memberikan dan menerima dengan proporsi yang wajar. Jika dirasa terlalu banyak memberikan tanpa menerima dukungan atau perhatian yang sebanding, ini bisa menjadi tanda pertemanan yang toxic.

Penting untuk mengenali tanda-tanda pertemanan yang tak seimbang dan dapat mengambil tindakan yang tepat. Jika merasa bahwa hubungan lebih membebani daripada mendukung, pertimbangkan untuk berbicara terbuka dengan teman-teman atau bahkan memutuskan hubungan jika itu yang terbaik untuk kebaikan mental kita kedepannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.