Delayed Sleep Phase Syndrome: Pengertian, Tanda, dan Cara Mengatasinya

Delayed Sleep Phase Syndrome

Stanford Healthcare menjelaskan delayed sleep phase syndrome adalah gangguan tidur seseorang tertunda dua jam atau lebih dari waktu tidur konvensional.

Keterlambatan tidur ini kemudian akan menyebabkan kesulitan untuk bisa bangun di waktu yang diinginkan. Hal ini juga memberikan masalah pada jam internal tubuh.

Contohnya, seseorang yang mengalami DSPS tidak bisa tidur pada pukul 10 malam. Alhasil ia tidur di tengah malam dan mengakibatkan tidak bisa bangun pagi untuk bekerja keesokan harinya.

Penundaan ini akan membuat kamu lebih sulit bangun sehingga bisa mengganggu rutinitasmu di pagi hari.

Walaupun DSPS adalah sindrom yang umum terjadi dan bisa dialami semua usia, tapi DSPS lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa.

 

Tanda Delayed Sleep Phase Syndrome

Menurut Healthline, berikut adalah tanda kamu mengalami delayed sleep phase syndrome:

1. Kesulitan tidur 

DSPS membuat kamu sulit untuk tidur pada waktu seharusnya. Jam internal tubuh kamu tertunda dan membuatmu terjaga. Biasanya, kamu akan sulit tidur sampai beberapa jam setelah tengah malam, antara pukul 02.00-06.00. Kesulitan ini akan semakin memburuk saat kamu mengerjakan tugas atau bekerja hingga larut malam.

 

2. Kesulitan untuk Bangun Tidur

Jika kamu tidak bisa tidur di waktu ‘normal’ dan terjaga hingga larut malam, maka kamu juga akan kesulitan untuk bangun tepat waktu.

 

Baca Juga

 

3. Mengantuk di siang hari 

Mengalami delayed sleep phase syndrome juga akan membuat kamu mengantuk di siang hari. Hasilnya, pekerjaan dan rutinitas bisa terganggu dan mengurangi produktivitas.

 

4. Tidak Disertai Masalah Tidur Lainnya 

Orang yang mengalami DSPS tetap bisa mendapatkan kualitas tidur, hanya saja sedikit mengganggu rutinitas. Permasalahan utama dari DSPS bukan kesulitan tidur, namun waktu dan siklus tidur-bangun itu sendiri.

 

5. Depresi dan Masalah Perilaku 

Saat mengalami depresi dan stres kamu cenderung kesulitan untuk punya atau menjaga waktu tidur agar tetap normal. Ini berakibat pada aktivitas yang terganggu, mulai dari pekerjaan hingga kesulitan fokus. Sehingga orang-orang dengan DSPS bisa mengalami penurunan akademik juga kinerja.

 

Cara Mengatasi DSPS

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mulai mengatasi delayed sleep phase syndrome.

Sleep Foundation menyebutkan, hal ini bisa dimulai dengan mengatur ulang rutinitas tidur, termasuk di dalamnya:

  • Tidur dan bangun pada waktu yang sudah dijadwalkan sama setiap hari.
  • Menjaga suhu kamar tidur tetap sejuk, tenang, dan gelap.
  • Olahraga ringan dan mendapatkan paparan cahaya matahari yang cukup.
  • Melakukan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan seperti membaca buku, menulis jurnal, atau melakukan perawatan diri.
  • Menghindari penggunaan perangkat elektronik dengan cahaya seperti laptop, HP, dan TV beberapa jam sebelum tidur.
  • Bangun dari tempat tidur jika kamu tidak bisa tidur bahkan setelah 20 menit.

Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen melatonin beberapa jam sebelum tidur, tapi tentunya dengan konsultasi dan saran dokter, ya.

 

Butuh Inspirasi?

Jika kamu ingin mendapatkan informasi dan motivasi lainnya, bisa kunjungi konten tentang self development, tips karir, dan masih banyak lagi hanya di Youtube Young On Top di bawah ini.