Evita Nuh, Fashion Blogger jadi Desainer Tas

Evita Nuh

Blogger, kini bisa disebut sebagai sebuah profesi baru yang cukup menjanjikan. Tidak sekadar menjadi endorser untuk berbagai produk dari brand ternama, tapi juga menghasilkan pundi-pundi yang jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit. Jika serius mengelola blog-nya, seorang blogger bahkan bisa mendapatkan penghasilan tetap bahkan mendirikan usaha.

Bicara soal blogger, tak terlepas dari generasi muda yang sudah lebih melek teknologi. Karakter anak muda yang dinamis dan cepat menangkap perkembangan tren, lalu secara konsisten mem-posting foto, tulisan maupun review ke dalam blog membuat mereka jadi salah satu yang terdepan dalam dunia blogging.

Evita Nuh, merupakan salah satu anak muda yang terbilang cukup populer sebagai blogger. Mengelola blog-nya yang bernama Jelly Jelly Beans sejak usia sembilan tahun, Evita menghembuskan napas baru di dunia mode dengan gaya busananya yang eksentrik dan berani keluar dari 'pakem' berbusana. Dalam fashion, kebebasan berekspresi memang yang utama dan semakin berani memadupadankan busana pun akan semakin dilirik. 

"I just like it, it's fun mixing baju, semenyenangkan bermain dengan Barbie atau mendandani sims di sims game," ujar Evita, saat menjawab pertanyaan Wolipop via e-mail.

Menjadi terkenal awalnya bukan menjadi prioritas remaja berusia 16 tahun ini saat menulis dan mem-posting foto di blog. Evita mengaku ia hanya mem-posting hal-hal yang dia sukai. Awalnya, blogging dilakukannya hanya untuk bersenang-senang. Bukan sebuah kompetisi atau lahan bisnis. Fashion blogger yang selalu berambut pendek ini pun tak memiliki strategi khusus agar blog-nya terkenal dan memiliki banyak member yang kini jumlahnya mencapai 6.471.

Dari menjadi fashion blogger, Evita juga mendirikan lininya sendiri, bertajuk EN.PENS yang merupakan kepanjangan dari Evita Nuh. Perfectum Est Non Satis. EN.PENS merupakan brand tas lokal yang didirikannya sendiri. Dalam mengembangkan brand-nya tersebut, ia bertindak sebagai pendiri, direktur kreatif hingga perancang. 

Produk-produk rancangannya itu saat ini ia pasarkan secara online lewat Instagram. Salah satu rancangannya yang ikonik adalah clutch berwarna kuning yang terinspirasi dari taksi yang difavoritkan sesama fashion blogger hingga selebriti. Andien bahkan pernah membawanya ke New York Fashion Week pada 2014 lalu dan menjadi perbincangan cukup hangat di kalangan fashionista. 

Di awal 2015, Evita juga mulai merambah industri fashion yang mungkin terbilang jarang untuk digeluti remaja seusianya. Di tengah kesibukannya, bungsu dari dua bersaudara ini merancang busana bayi, bekerjasama dengan brand busana anak dan bayi Ava and Archibald. Koleksinya ceria, penuh warna dan girlie. 

Selain merancang benda-benda fashion, aktivitas Evita lainnya juga menjadi pengisi kolom sebuah majalah remaja wanita ternama di Indonesia. Ia kini juga dipercaya sebagai duta produk The Body Shop untuk rangkaia perawatan Tea Tree Oil dan koleksi make-up Colour Crush. Dalam blog-nya, Evita mengatakan bahwa menjadi duta produk kecantikan sebenarnya bukanlah kebiasaannya. Namun ia tertarik untuk mencobanya sebagai resolusinya di 2015.

Sumber: http://wolipop.detik.com/read/2015/06/15/110255/2942386/233/evita-nuh-fashion-blogger-yang-jadi-desainer-tas-di-usia-15

Leave a Reply

Your email address will not be published.