Fenomena Quiet Quitting: Beneran Resign atau Gimana Sih?

Lagi-lagi kita kedatangan istilah baru yakni quiet quitting yang kalau diterjemahkan literally jadinya “keluar diam-diam”. Hmm… apa ya maksudnya?

 

Quiet quitting lagi ramai diperbincangkan terutama oleh Gen Z. Fenomena ini sebenernya sudah terjadi sejak lama lho YOTers. Hanya saja, sekarang ada istilahnya yang baru untuk menyebut keadaan tersebut.

 

Apa sih quiet quitting ini?

Quiet quitting adalah melakukan pekerjaan tapi nggak serius-serius amat. Biasanya terjadi di kalangan karyawan yang masih muda atau Gen Z dengan harapan ingin mencapai work life balance.

So, bukan berarti kita mengundurkan diri atau resign dari kantor secara diam-diam ya, YOTers.

Menurut Harvard Business Review, mereka yang keluar “diam-diam” ini merasa kalau bekerja itu bukan fokus utama dalam kehidupan. Mereka nggak suka dipaksa buat lembur atau menerima pekerjaan yang extra miles daripada ekspektasi mereka.

Simpelnya sih, kalau di posisi X standar pekerjaannya adalah 10, para quiet quitters tidak mau dikasih ekspektasi sebesar 12.

 

Kok jadi ramai dibahas?

Tahu kan kalau zaman sekarang tren jadi cepat terbentuk dan tersebar berkat perkembangan teknologi? Sebut saja deh media sosial yang paling sering kita pakai seperti Instagram atau TikTok dan seberapa besar pengaruhnya terhadap penyebaran informasi.

Nah, ada Gen Z yang viral setelah mengunggah konten video tentang fenomena quiet quitting ini di TikTok, namanya Zaid Khan, dia bekerja sebagai software engineer dan musisi di New York.

Dia bilang gini Guys “kamu masih mengerjakan tugasmu tapi kamu tidak lagi mengikuti mentalitas hustle culture bahwa pekerjaan harus jadi kehidupanmu”.

 

Terus, apa penyebabnya?

 

  • Burnout

Salah satu risiko terbesar Gen Z dalam dunia pekerjaan adalah situasi burnout. Keadaan ini diperparah oleh dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan kita. Apalagi, Gen Z ini mulai masuk dunia kerja di tengah pandemi.

Separah apa burnout di kalangan Gen Z ini?

Nah, World Economic Forum menyebutkan survei Microsoft terhadap 30 ribu karyawan bahwa 54% Gen Z ini lagi mikir-mikir untuk keluar dari pekerjaan mereka. Bayangkan saja, baru masuk kerja tapi sudah mengalami kelelahan dan kewalahan terhadap pekerjaan.

 

  • Batas antara work dan life yang tidak jelas

Masuk kerja pertama kali di era pandemi, merasakan work from home dan segala keterbatasan akibat pandemi lainnya, menyebabkan pekerja Gen Z tidak bisa merasakan batas jelas antara work dan life.

Bekerja yang dibayangkan selama ini adalah pergi ke kantor dan berinteraksi dengan orang-orang di sana, but reality hits hard akibat pandemi.

Wall Street Journal menyebut keadaan ini sebagai blurred boundaries, salah satu dampak dari pandemi COVID-19. Karena tidak jelas, akhirnya menyeimbangkan keduanya jadi semakin sulit.

 

Ya terus kita harus gimana?

 

  • Bekerja dengan efektif

Kalau memang kita nggak ingin dihantui pekerjaan setelah lewat jam kerja, solusinya adalah bekerja secara efektif. Artinya nih YOTers, kita optimalkan jam kerja yang ada dan memberikan yang terbaik.

 

  • Konsultasi dengan atasan

Curhat ke media sosial sih boleh saja, tapi apakah masalah yang dihadapi langsung selesai? Oh tidak semudah itu.

Jika kita bermasalah dengan overwork, overtime, atau kebijakan lain di kantor yang dirasa memberatkan, kita bisa berkonsultasi dengan manajer atau tim HR.

Dengan demikian, para atasan bisa melakukan peninjauan apakah betul kita memang mendapatkan load yang berlebihan atau jam kerja yang tidak aturan.

Tetap semangat ya YOTers! Buktikan kalau kita bisa jadi generasi yang produktif dan berkualitas.

 

Rekomendasi buat Kamu Baca

 

Good news!

Buat kamu yang ingin mengembangkan leadership skill dan networking, Phoenix United hadir untukmu!

Phoenix United adalah Indonesian Leaders Society dimana kamu bisa mengikuti fun trips, dinner with CEOs, sampai networking party bersama dengan komunitas yang nggak hanya seru namun juga impactful.

Yuk join komunitasnya sekarang dengan klik di sini: Phoenix United Indonesia

Menangkan kesempatan dapat Smoot Electric Scooter, caranya cukup ikuti arahan sesuai poster berikut dan follow instagram @phoenixunitedid untuk stay updated.

 

 

Butuh inspirasi?

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.