Flexing di Medsos, Yes or No?

Flexing adalah perilaku memamerkan kekayaan atau kepemilikan dalam bentuk apapun. Budaya flexing ini bisa dengan mudah dijumpai di media sosial, misalnya selebgram atau YouTuber yang membuat konten menunjukkan koleksi barang branded miliknya.

Sebenarnya aktivitas flexing ini sudah ada sejak zaman dahulu. Bedanya, flexing masa kini difasilitasi oleh eksistensi media sosial.

Dilansir Strategy Lab, flexing dalam dunia ekonomi flexing bisa disebut dengan conspicuous consumption alias tindakan menghabiskan uang untuk barang atau jasa mewah demi menunjukkan status atau kemampuan finansial. Istilah conspicuous consumption ini bukan ide yang baru, karena pada tahun 1899 Thorstein Veblen dalam The Theory of the Leisure Class: An Economic Study in the Evolution of Institutions menyebutkannya pertama kali.

 

Baik atau burukkah melakukan flexing di media sosial?

Flexing bisa menjadikan orang lain ragu untuk membangun pertemanan yang tulus

Menurut jurnal Social Psychological and Personality Science sebanyak 66% responden cenderung memilih mobil mewah dibanding mobil biasa. Namun, jika konteksnya untuk menarik orang-orang baru, sebagian besar orang memilih berteman dengan mereka dengan kendaraan yang lebih murah.

Ini artinya ketika seseorang melakukan flexing, orang lain akan merasa ragu atau kurang tertarik untuk membangun pertemanan. Bisa jadi sebuah relasi dibangun atas dasar materi dan kepentingan lain.

Pada sisi lain, ketika melihat para influencer atau selebriti melakukan flexing di media sosial, tidak dipungkiri ada pihak yang terpengaruh dan menjadikan mereka role model demi tetap mengikuti tren.

 

Perilaku flexing di media sosial menjadikan seseorang terus membandingkan diri dengan orang lain

Bagi mereka yang merasa lebih rendah, melihat rekan dengan segala pencapaian yang diunggah di media sosial—misalnya promosi jabatan, kekayaan, atau prestasi—nampak bersinar, menjadikan diri sendiri insecure.

Sebaliknya, pada mereka yang merasa lebih tinggi, ada perasaan tersaingi ketika melihat orang lain dapat mencapai “level” yang serupa dengan dirinya.

Dunia tidak berkeliling mengitari materi atau pengakuan dari orang lain. Be genuine dan beri apresiasi pada diri sendiri karena setiap orang memiliki jalan dan kecepatan masing-masing.

 

Baca Juga:

Impulsive Buying dan Dampak Negatifnya

Hidup Sederhana, 2 Alasan Kamu Tidak Perlu Gengsi

 

Jangan lewatkan event terbesar Young On Top yakni YOTNC2022! Tahun ini YOTNC bakal diadakan secara offline di The Kasablanka Hall, Mal Kota Kasablanka Jakarta dengan narasumber yang keren-keren. YOTNC 2022 akan diadakan pada tanggal 23 Juli 2022.

Gak hanya dapat insight dari para speaker, raih kesempatan memenangkan 1 buah motor listrik SMOOT. Caranya klik di sini dan daftarkan dirimu sekarang!

 

Ingin dapat lebih banyak konten tentang inspirasi, bisnis, tips karir, self-development, dan lainnya? Yuk nonton di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.