Flexing: Pengertian, Penyebab, Tujuan, dan Cara Menyikapinya

Flexing adalah

Flexing adalah istilah yang kembali menjadi perbincangan netizen di media sosial lantaran sering dilakukan oleh beberapa public figure ataupun mereka yang bergelar sebagai influencer.

Tetapi, beberapa di antara kamu mungkin masih ada yang belum tahu apa itu flexing. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan kita bahas secara lengkap tentang flexing. Selamat membaca hingga akhir!

 

Pengertian Flexing

Menurut kamus Merriam Webster, kata flexing berasal dari “flex” yang bermakna menunjukkan atau mendemonstrasikan. Sebelum populer di media sosial, istilah ini sering digunakan dalam dunia ekonomi yang menggambarkan perilaku memamerkan kekayaan dengan tujuan tertentu, misalnya marketing atau investasi.

 

Faktor Penyebab Flexing

Tentunya terdapat penyebab seseorang melakukan flexing. Beberapa faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:

1. Insecure

Flexing dapat terjadi disebabkan oleh kondisi insecure dalam diri seseorang. Mereka akan melakukan tindakan flexing ketika merasa bahwa keberadaan dirinya kurang dihargai atau kurang dianggap penting oleh orang lain. Mereka akan menunjukkan kepada khalayak umum jika dirinya berhak untuk bisa diterima di dalam suatu lingkungan serta mendapatkan pengakuan dari orang lain.

2. Kurang Empati

Kebanyakan dari mereka yang melakukan tindakan flexing tidak akan menyadari jika perilaku yang dilakukannya bisa membuat orang lain merasa tak nyaman atau bahkan merasa begitu terganggu.

Itu artinya, tindakan flexing dapat terjadi karena kurangnya rasa empati pada seseorang yang melakukan flexing. Maka dari itu, karena tersebut membuat mereka (flexing) kurang disukai oleh orang lain.

 

Rekomendasi Buat Kamu Baca

 

3. Mencari Perhatian

Salah satu penyebab terjadinya tindakan flexing yang dilakukan oleh seseorang adalah untuk mencari perhatian orang yang disekitarnya maupun orang tertentu yang mereka tuju. Mereka akan melakukan berbagai macam cara agar bisa membuat orang yang mereka tuju mengetahui keberadaannya. Sebagai contohnya adalah menggunakan penampilan yang mencolok atau bersikap yang bisa membuat dirinya mendapatkan perhatian dari orang lain.

 

4. Tekanan Sosial

Seseorang dapat melakukan flexing karena dilatarbelakangi oleh tekanan sosial. Tekanan sosial tersebut dapat berupa tuntutan gaya hidup ataupun pengaruh dalam pergaulan lingkungan. Tak bisa kita pungkiri, bahwa lingkungan di mana kita berada, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dapat mempengaruhi cara kita dalam berperilaku.

 

Rekomendasi Buat Kamu Baca

 

5. Masalah Kepribadian

Faktor penyebab flexing selanjutnya adalah masalah kepribadian. Seseorang yang suka mencari perhatian atau histrionik cenderung lebih mudah terjerumus dalam perilaku flexing. Selain itu, seseorang yang suka merasa bahwa dirinya hebat atau narsistik juga berpotensi melakukan flexing.

 

Tujuan Flexing

Adapun beberapa tujuan dari flexing, di antaranya sebagai berikut:

  • Menumbuhkan rasa percaya diri 
  • Menunjukkan posisi dan status sosial
  • Mendapatkan validasi dari orang lain
  • Membuat orang lain terkesan
  • Menunjukkan kemampuan 
  • Strategi marketing

 

Cara Menyikapi Flexing

Sebenarnya, flexing sering terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal kita dan tidak melulu terjadi di media sosial saja. Tentunya kita tidak bisa mengontrol satu per satu tindakan atau perilaku tersebut. Namun, ada satu cara sederhana yang bisa kita lakukan dalam menyikapi flexing, yakni mengabaikannya. Kamu tidak perlu terlalu memikirkan dan mengambil pusing tentang hal tersebut. 

Itu dia penjelasan lengkap mengenai flexing. Semoga setelah membacanya, kamu jadi tahu lebih banyak tentang apa itu flexing. Sebenarnya, sah-sah saja bila dilakukan. Tetapi, jangan sampai perbuatanmu itu mengganggu orang lain, ya!

 

Butuh Inspirasi?

Jika kamu ingin mendapatkan informasi dan motivasi lainnya, bisa kunjungi konten tentang self development, tips karir, dan masih banyak lagi hanya di Youtube Young On Top di bawah ini.