Gangguan Disosiatif, Ketidakmampuan Terhubung dengan Realitas

Gangguan disosiatif

Gangguan disosiatif, atau dissociative disorders, adalah jenis gangguan mental di mana seseorang mengalami pemisahan atau perasaan terpisah dari diri mereka sendiri, lingkungan, atau kenyataan. Gangguan ini dapat memengaruhi bagaimana seseorang merespons atau mengatasi stres, dan dapat menyebabkan gejala yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa jenis gangguan disosiatif yang umum meliputi gangguan disosiatif identitas, amnesia disosiatif, dan depersonalisasi disosiatif. Gangguan disosiatif identitas, atau DID, adalah kondisi di mana seseorang mengalami perasaan bahwa mereka memiliki lebih dari satu kepribadian atau identitas. Amnesia disosiatif adalah kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan tentang kejadian atau informasi penting dalam hidup mereka. Depersonalisasi disosiatif adalah kondisi di mana seseorang merasa seperti mereka tidak terhubung dengan tubuh atau pikiran mereka.

Penyebab gangguan disosiatif tidak sepenuhnya dipahami, tetapi teori-teori mencakup pengalaman traumatis atau stres berat, dan terkadang penggunaan obat-obatan atau alkohol. Terapi dapat membantu mengelola gejala dan membantu seseorang untuk mengatasi trauma atau stres yang mungkin menjadi penyebab gangguan disosiatif.

Baca Juga

Gangguan disosiatif adalah kondisi mental yang terjadi ketika seseorang mengalami ketidakmampuan untuk terhubung atau merasa terhubung dengan realitasnya sendiri atau pengalaman hidupnya. Ciri-ciri umum dari gangguan disosiatif meliputi:

  1. Gangguan memori: Seseorang dengan gangguan disosiatif dapat mengalami amnesia terhadap peristiwa yang signifikan dalam hidupnya, bahkan tidak ingat atau tidak memiliki kesadaran akan identitasnya sendiri.
  2. Depersonalisasi: Seseorang dapat merasa terpisah dari tubuh atau dirinya sendiri, seperti mengamati dirinya dari luar tubuh.
  3. Derealitas: Seseorang dapat merasa bahwa lingkungannya atau realitasnya sendiri tidak nyata atau tidak nyata.
  4. Gangguan identitas: Seseorang dengan gangguan disosiatif dapat memiliki beberapa identitas atau kepribadian yang berbeda-beda yang muncul dalam situasi yang berbeda-beda.
  5. Gangguan persepsi: Seseorang dengan gangguan disosiatif dapat memiliki persepsi yang tidak biasa atau tidak benar tentang dirinya sendiri, lingkungannya, atau pengalaman hidupnya.
  6. Gangguan emosi: Seseorang dengan gangguan disosiatif dapat mengalami perubahan emosional yang drastis dan sulit dipahami.

Penting untuk dicatat bahwa gangguan disosiatif dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan dapat berkembang dari berbagai pengalaman traumatis. Jika YOTers mengalami gejala gangguan disosiatif, penting untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca Juga

Buat kamu anak muda Indonesia yang butuh bantuan biaya Pendidikan, YOT Beasiswa hadir untuk kamu!  Yuk Join YOTers dan isi form Beasiswa di sini ya: youngontop.com/yoters. Klik linknya di sini