Gempuran Resesi Di Tahun 2023

Hai YOTers!

Kembali lagi nih dengan arek Kediri, gimana siap belajar lagi kan? So, apakah kalian tahu resesi itu apa? Yuks simak ulasan berikut ini!

Resesi sudah disosialisasikan oleh Presiden kita yaitu Pak Jokowi bahwa pada tahun 2023 akan mengalami kegelapan ekonomi, dan hal tersebut juga sudah diprediksi oleh OJK (Otoritas Jsa Keuangan). Resesi dapat dikatakan bahwa kondisi perekonomian yang stop tumbuh dan menurun.

 

Faktor penyebabnya resesi, sebagai berikut:

  1. Bank sentral di dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sehingga laju ekonomi terhambat.
  2. Inflasi atau kenaikan harga barang atau bahan pangan/pokok hingga BBM saat pasca pandemi.
  3. Konflik antar negara. Example: perangnya Rusia-Ukraina, dimana pemasok terbesar sebagian bahan baku ada disana atau pemasok utama komoditas berbagai negara. Maka adanya perang ini tidak adanya pasokan atau dapat dikatakan lumpuh.
  4. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba. Example: pandemi covid.
  5. Bencana alam yang bikin usaha merosot.
  6. Hutang yang banyak dan berat ditebus.
  7. Deflasi atau penurunan harga.

 

Dampaknya apa sih?

Dampak resesi itu sangat berpengaruh bagi kehidupan. Kenapa? Karena kebutuhan sehari-hari termasuk pasokan energi, tidak ada tambahan gaji sehingga mengurangi produksi saat bahan pokok naik serta BBM, bahkan adanya PHK besar-besaran selain peristiwa pandemi kemarin, dan naiknya angka kemiskinan.

Adapun sesuatu dibalik resesi karena 2 bank terbesar di dunia yaitu credit suisse dan deutsche sedang memngalami jurang kehancuran bahkan dapat diprediksi senasib dengan lehman brothers (bank terbesar tahun 2008 di Amerika Serikat) yang mengalami kebangkrutan.

 

Cara mengantisipasi resesi

  1. Menyiapkan dana darurat, dari dana darurat dapat menjadi cadangan keuangan hingga 3 bulan kedepan dan dapat menggantikan pendapatan yang hilang akibat PHK.
  2. Berhemat, karena dengan gaya hidup yang tidak terkendali mengakibatkan kemiskinan berlebih dan bahan pokok melonjak terus naik maka dengan berhemat sisa dari uang dimiliki dapat digunakan pada kebutuhan yang lain.
  3. Mencari pendapatan sampingan, karena dengan berhemat saja itu belum maksimal maka agar lebih aman menambah pendapatan dengan pekerjaan sampingan agar memperkokoh keuangan.
  4. Investasi atau menabung, dari sisa uang yang ada dapat di investasikan yang minim resiko seperti deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan obligasi negara ritel.

 

Inggris makin banyak gelandangan hingga China pun merasa sakit akan perekonomian, mungkin akan merambat ke seluruh negara layaknya pandemi kemarin termasuk Indonesia. So, persiapkan diri datangnya resesi nanti ya. Jadilah manusia yang cerdas memanfaatkan finansial, semoga kita tetap sehat dan bahagia. See you next informasi.

Salam artikel!

 

YOTers Bisa Baca Ini:

 

Penulis: Aisya Dyva Rahmaita

Sumber image: https://pin.it/