Hanya 4% Milenial yang Bisa Punya Masa Depan Menyenangkan

Urbantown x YoT Gajian Sehat Masa Depan Hebat

Well, judul yang kali ini kita pasang memang sepintas agak menyedihkan sih. Bukan bemaksud ingin menambah galau para milenal yang memang selalu galau. Tetapi memang rasanya sudah mulai perlu dipikirkan bagaimana masa depan para milenial kelak? Masa depan adalah sebuah isu paling seksi bagi para milenial. Sebuah diskusi yang seringkali luput karena enggan menaruhnya sebagai prioritas. Masa depan yang menyenangkan bagi milenal bisa jadi adalah masa depan yang dapat membuat hidup mereka bahagia. Karir yang lancar, gaji super besar, pasangan selevel model, dan rumah segede tempat syuting sinetron.

Tak terkecuali generasi milenial, generasi dengan rentang kelahiran 1982-1995. Generasi yang diprediksi akan mendominasi demografi Indonesia bahkan global di tahun 2020. Generasi yang memiliki preferensi tersendiri bahkan sampai memiliki karakteristik teknologi sebagai trend yang ia gunakan. Gaya hidup yang cenderung boros, suka traveling, “gila” teknologi hingga cenderung bebas menjadi gaya hidup yang erat dengan generasi milenial. Namun, jika dikaitkan dengan properti seolah-olah generasi milenial abai tentang hunian sebagai kebutuhan mereka.

Ancaman generasi milenial tak memiliki rumah bahkan “gelandangan” pun muncul pada akhir-akhir ini. Menurut survei dari salah satu marketplace property di Indonesia mengungkapkan fakta bahwa tahun 2020 hanya 5% kaum milenial yang sanggup membeli rumah dan sisanya 95% tak memiliki tempat tinggal. Bahkan dua tahun ke depan atau tepatnya 2021 generasi milenial yang bekerja dan bermukim di Jakarta, terancam tidak bisa membeli dan memiliki rumah.

Jadi, kalau ada teman kamu yang udah punya rumah sendiri padahal umurnya masih di bawah 30 tahun, mungkin dia anak orang kaya atau memang sudah mulai usaha dari SMP dulu. Atau dia Youtubers genknya Atta Halilintar 😊 Entahlah.

 

Kenaikan property tak terbendung harganya namun penghasilan tak naik signifikan…

Urbantown x YoT  Gajian Sehat Masa Depan Hebat

Kenaikan harga property per tahun adalah 17 % namun kenaikan UMR tidak mencapai 10% per tahun maka hal ini terus tidak akan dicapai oleh generasi milenial. Ilustrasinya begini, jika ada generasi milenial yang mau membeli hunian dengan harga Rp600 jutaan, maka mereka harus menghasilkan penghasilan 16 juta perbulan! Iya, enam belas juta rupiah. Emang ada milenial yang gajinya Rp16 juta per bulan? (please jangan bilang Youtuber lagi ☹) Menurut survei yang sama, hanya ada 4% yang memiliki gaji sebesar itu. Sekecil itu memang…

Padahal faktor lainnya adalah generasi milenial memiliki gaya hidup yang boros dan justru lebih mementingkan gaya hidup ketimbang membeli rumah. Padahal kebutuhan akan hunian harus diutamakan karena menyewa berarti akan selalu bergantung, berarti kita tidak merdeka, berarti penjajahan itu masih ada. Apakah kita pernah bayangkan harga cicilan rumah hampir sama dengan harga sewa/kontrak rumah. Dilematis, tapi itu yang bisa terjadi lalu apa yang perlu dilakukan? Apa iya mau jadi gelandangan atau dijajah sama Ibu Kos sampai punya anak nanti? Atau mau nunggu gaji Rp16 juta dulu baru mau kepikiran beli hunian sendiri?

Itu semua ada di tangan kamu, sih. Karena memang hanya Tuhan yang berhak merubah nasib, namun kita berkewajiban untuk mengusahakannya, kan? Tapi kalau memang masih galau dan bingung mau mulai dari mana, yuk sama-sama kita ngobrol santai tentang gimana ceritanya para Direktur Muda menjalani karir dan hidup mereka biar tetap menyenangkan. Kepoin juga curhat mereka tentang bagaimana mereka selama ini mengelola gaji biar terus bisa jadi milenial yang bahagia dan membahagiakan. Langsung datang aja ke acara URBANtown x Young On Top di Hall B JCC Senayan Booth #31-32, Minggu 10 Februari 2019! Isi dulu data diri kamu di bit.ly/URBANtownxYOT yaaa 😊

Leave a Reply

Your email address will not be published.