Trivia
Hati-hati, Diet dan Mager Ternyata Bisa Menyebabkan Depresi!
Oct
Kemarin kita dikejutkan dengan berita meninggalnya Sulli, salah satu entertainer berbakat asal Korea Selatan yang dikabarkan bunuh diri. Mirisnya, Sulli dikabarkan bunuh diri di usianya ke-25 tahun karena depresi yang diduga karena faktor lingkungan sosialnya. Maka dari itu YOTers, kita perlu tau apa aja faktor yang bisa menyebabkan depresi, yang bahkan sering tidak kita sadari. Berikut beberapa gejalanya yang dilansir dari beberapa sumber:
- Diet
Buat kamu yang lagi diet, kamu juga harus waspada ya. Karena, gak menutup kemungkinan diet akan menimbulkan depresi. Karena, menurut sebuah penelitian dari Jerman yang mengikutsertakan 4.181 responden, ditemukan bahwa pola diet vegetarian berdampak buruk untuk kesehatan mental. Hasil penelitiannya, orang yang menjalani diet vegetarian setidaknya selama 2 bulan lebih berisiko mengalami depresi akut dan yang non-vegetarian tidak.
Kenapa? Karena diet vegetarian dianggap gak memerhatikan variasi gizi. Misalnya, kurangnya asupan omega-3 yang terdapat pada sumber pangan hewani, akan mengakibatkan ketidakseimbangan dua senyawa kimia utama dalam otak yang bertanggung jawab mengatur mood, yaitu serotonin dan dopamin. Dimana kurangnya serotonin berisiko menyebabkan depresi. Tuh, diet sih boleh aja tapi harus perhatiin juga gizinya ya!
- Media Sosial yang Berlebihan
Dengan bermain media sosial, secara gak sadar kamu akan mengalami ‘perbandingan sosial’ dan ini bisa memicu perasaan depresi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Journal of Social and Clinical Psychology. Kenapa? Karena akan ada kemungkinan kamu akan membandingkan dirimu dengan orang lain, menyesali keadaanmu yang sekarang dan hal tersebut akan menimbulkan depresi. Belum lagi bullying yang ada di media sosial, inilah yang katanya jadi penyebab Sulli bunuh diri. Jadi, bijak dalam menggunakan media sosial ya.
- Merokok dan Minum Minuman Keras
Dua kebiasaan ini kita udah tau kalo gak baik untuk kesehatan. Bahkan efek buruk lainnya adalah bisa menimbulkan depresi. Dikutip dari laman boldsky.com, dua kebiasaan ini jadi penyebab depresi tertinggi, karena zat kimia yang ada di dalam rokok dan minuman keras bisa mengganggu keseimbangan kimia di dalam otak, yang bisa meningkatkan risiko stress dan depresi. Makanya, kamu harus kurangi dan berhenti dari dua kebiasaan ini ya.
- Kurang Tidur
Nah ini juga gak boleh disepelekan. Kurang tidur ternyata juga bisa menimbulkan depresi lho, YOTers. Karena, kurang tidur bisa mengganggu kesehatan mental, salah satunya depresi. Biasakan dirimu untuk tidur 8 jam sehari ya. Kurangi aktivitas gak penting yang mengganggu waktu tidurmu ya.
- Mager alias Males Gerak
Mulai dari males ngapa-ngapain, males berolahraga sampe males bersosialisasi alias senang mengurung diri itu bisa memicu depresi lho, YOTers. Kok bisa? Males-malesan itu bisa membuat kadar hormon serotonin dalam otak meningkat yang akhirnya bisa menimbulkan depresi. Begitu juga kalo kamu males berolahraga. Olahraga dipercaya bisa meningkatkan suasana bahagia yang erat kaitannya dengan meningkatnya hormon serotonin. Ya intinya kamu jangan males-malesan, harus olahraga! Begitu juga kalo kamu males bersosialisasi. Karena ternyata berinteraksi itu bisa menurunkan tingkat stress.
Sebagai informasi tambahan nih, studi yang pernah dilakukan oleh para ahli di University College London menemukan hubungan antara aktivitas fisik dan depresi. Studi tersebut menjelaskan bahwa orang yang aktif cenderung tidak mengalami depresi.
Nah itu dia YOTers berbagai kebiasaan kecil yang secara gak kita sadari itu bisa memicu depresi. Lalu, gimana cara menanggulanginya? Tentunya dengan bergabung di sebuah komunitas, jangan mageran dan menerapkan pola hidup sehat. Semoga kita semua dijauhkan dari segala masalah ya dan kamu yang sedang menghadapi masalah bisa segera menemukan jalan keluarnya.
Depresi itu bisa muncul dari stress yang berkelanjutan, untuk lebih lanjut kamu bisa baca artikelnya di https://www.youngontop.com/read/100332/stress-itu-wajar-tapi-juga-gak-boleh-dibiarkan-ini-berbagai-dampaknya/
