Ilmu Hikmah ; Cara Pengendalian Diri yang Mulai Terlupa

“Alhamdulillah” untuk segala sesuatu.

Hari ini ku buka lagi ingatan-ingatan tempo dulu semasa kuliah, lembaran-lembaran perbincangan dan diskusi nan panjang dengan seorang cendekiawan kembali terpampang nyata, bak sedang menonton layar televisi dalam pikiranku.

Ilmu hikmah, ilmu yang tidak sembarang orang bisa memiliki, memahami, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang butuh keimanan tinggi, prasangka yang baik pada pemilik semesta dan seisinya. Ilmu yang paham betul bahwa garis-garis takdir bersinggungan menghadirkan hadiah-hadiah terindah dariNya.

Ya, meskipun seringkali tangisan mewarnai setiap episode kehidupan kita, nyatanya bahagia dan tawa juga terselip di dalamnya bukan?

Begitulah kira-kiranya ilmu hikmah.

Kala itu aku takjub betul ketika beliau menjelaskan bagaimana ilmu hikmah bisa mempengaruhi hati seseorang dan wajah seseorang.
buy avanafil online nosesinus.com/wp-content/themes/dt-the7-child/languages/pot/avanafil.html no prescription

Konon katanya jika setiap saat ilmu itu digunakan maka, hati kita akan menjadi tenang dan wajah akan meneduhkan !
buy cytotec online nosesinus.com/wp-content/themes/dt-the7-child/languages/pot/cytotec.html no prescription

Its’ amazing

“ucapkanlah Alhamdulillah disetiap keadaan, meskipun hatimu sedang kesal sekalipun, disanalah Allah sedang menitipkan cahayaNya”
Perkataan beliau selalu terngiang-ngiang.

Lalu ku tilik diriku lagi dan lagi, belakangan ini aku seperti orang yang serampangan, mudah terburu-buru, banyak pikiran, dan sering menggerutu dalam hati karena sesuatu hal yang remeh temeh.
buy zovirax online www.adentalcare.com/wp-content/themes/medicare/editor-buttons/images/en/zovirax.html no prescription

Ah benar saja, barangkali diriku jarang sekali menjadi pribadi yang menyenangkan bagi jiwaku, barangkali diriku sedang cuek dengan hatiku sendiri, dan benar saja ! Aku hampir sama sekali tak mengajak hatiku berbincang untuk berbenah diri, menata emosi, perasaan dan segala pikiran tentang hiruk pikuk semesta.

Aku terlalu sibuk dengan segala pikiran negatifku, terlalu sibuk mendengarkan segala riuh di kepala yang memang tak nyata.

Barangkali semesta sedang mengingatkanku, perihal ilmu hikmah yang sudah mulai usang di kepalaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published.