Ini Dia 5 Dampak yang Mengintai Jika Terlalu Sering Work From Home!

dampak terlalu sering work from home

Terlalu sering bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dapat memiliki beberapa dampak yang dapat mempengaruhi individu dan lingkungan kerja. Beberapa dampak yang mungkin timbul akibat WFH yang berlebihan adalah:

  1. Keterpisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi: WFH yang terlalu sering dapat mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Individu mungkin cenderung sulit memisahkan waktu kerja dan waktu istirahat. Hal ini bisa mengakibatkan stres yang berkepanjangan dan kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
  2. Kurangnya interaksi sosial: Bekerja dari rumah secara terus-menerus dapat mengurangi interaksi sosial dengan rekan kerja. Kurangnya interaksi sosial ini dapat mempengaruhi motivasi, kreativitas, dan keterlibatan dalam pekerjaan. Selain itu, hilangnya kesempatan untuk berinteraksi dengan rekan kerja juga dapat mempengaruhi hubungan tim dan kolaborasi dalam proyek.
  3. Kehilangan ikatan dengan perusahaan: Jika karyawan terlalu sering bekerja dari rumah, mereka mungkin merasa terputus dari budaya perusahaan dan visi bersama. Keterlibatan dan rasa kepemilikan terhadap perusahaan dapat berkurang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi produktivitas dan komitmen jangka panjang terhadap pekerjaan.
  4. Kurangnya akses terhadap sumber daya dan dukungan: Bekerja dari rumah mungkin membuat sulit bagi karyawan untuk mengakses sumber daya dan dukungan yang biasanya tersedia di lingkungan kerja fisik. Misalnya, akses terbatas terhadap kolega, manajer, atau mentor dapat memperlambat pertumbuhan dan pengembangan profesional.
  5. Dampak pada kesehatan fisik dan mental: WFH yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Kurangnya aktivitas fisik, postur yang buruk, dan kecenderungan untuk duduk terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit punggung, obesitas, dan penurunan tingkat energi. Selain itu, isolasi sosial yang mungkin terjadi dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi.

Penting untuk mencari keseimbangan antara bekerja dari rumah dan bekerja di lingkungan kerja fisik. Kebijakan dan praktik yang fleksibel, seperti bekerja paruh waktu di kantor atau mengadakan pertemuan secara berkala dengan rekan kerja, dapat membantu mengatasi dampak negatif WFH yang berlebihan.

Baca Juga

Buat kamu anak muda Indonesia yang butuh bantuan biaya Pendidikan, YOT Beasiswa hadir untuk kamu!  Yuk Join YOTers dan isi form Beasiswa di sini ya: youngontop.com/yoters. Klik linknya di sini