Kasus Gagal Ginjal: Kebiasaan Buruk Mahasiswa yang Bisa Memicu

YOTers, lagi-lagi kita berduka karena banyaknya jumlah kasus gagal ginjal pada anak di Indonesia. Sebagai generasi muda, kita harus waspada juga nih jangan-jangan ada kebiasaan buruk kita yang bisa jadi pemicunya.

Indonesia tengah dikejutkan oleh kabar kurang menyenangkan tentang kasus gagal ginjal pada puluhan anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan kalau tahun ini, sampai Selasa 18 Oktober 2022 lalu, ada 192 kasus gagal ginjal pada anak di 20 provinsi.

 

Tapi kan itu terjadi pada anak-anak…

Well, tidak semudah itu Ferguso.

 

Bahaya penyakit ginjal

Meskipun lonjakan kasus ini terjadi pada anak-anak, bukan berarti remaja dan orang dewasa tidak punya risiko. Menurut Harvard Health Publishing, seringkali permulaan dan perkembangan gejala gangguan ginjal itu terjadi secara perlahan-lahan.

Gejala yang jelas nantinya bakal muncul ketika fungsi ginjal sudah terganggu. Duh… repot juga ya.

Lebih lanjut Harvard Health Publishing juga menyampaikan kalau 9 dari 10 orang tuh nggak sadar kalau mereka mengalami penyakit ginjal.

Kalau gejalanya tidak segera ditangani, gagal ginjal bisa benar-benar terjadi.

 

Apa sih gagal ginjal ini?

Sesuai namanya ya Bestie, situasi ini terjadi ketika ginjal tidak bisa lagi melakukan fungsinya untuk membuang racun serta menyaring garam, air, dan mineral yang berlebihan.

Jika ginjal gagal berfungsi, treatment yang dilakukan bisa berupa cuci darah atau bahkan transplantasi ginjal.

 

Penyebab gagal ginjal

Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kegagalan ginjal menurut Harvard Health Publishing adalah:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Diabetes
  3. Kolesterol tinggi
  4. Merokok
  5. Obesitas
  6. Konsumsi obat anti inflamasi seperti ibuprofen atau naproxen secara berlebihan

Selain itu faktor genetik juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

 

Terus apa hubungannya sama kebiasaan buruk mahasiswa?

Daftar penyebab di atas berkaitan banget sama kehidupan sehari-hari kita. Ada kebiasaan buruk yang bisa berimbas pada tekanan darah, diabetes, kolesterol, maupun obesitas. Apa saja kebiasaan buruk ini?

 

  1. Jajan mulu, semua makanan masuk

Jajan ini itu memang jadi rutinitas mahasiswa. Ada gerai makanan atau minuman yang baru buka, langsung cus ke sana. Ya nggak apa-apa sih, tapi harus dikontrol yak arena yang berlebihan itu tidak baik, terutama makanan dengan kadar garam dan gula yang tinggi.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyebutkan kalau dalam sehari, konsumsi sodium aka garam maksimal adalah 2.300 mg. Sementara itu WHO membatasi di angka 2.400 mg atau 1 sendok teh garam.

Kalau kamu jajan satu burger nih, kamu sudah mengonsumsi setidaknya  396 mg alias 16.5-17% batas harian. Belum termasuk jajanan yang lain lho ya.

Baca Juga: 4 Jajanan Tinggi Gula, Sadar Nggak?

 

  1. Merokok

Merokok adalah kebiasaan yang big no buat mahasiswa (dan semua orang sih sebenarnya), kalau ingin terbebas dari gangguan ginjal.

Selain menghindari merokok, kita juga harus hidup sehat dengan tidak mengonsumsi alkohol. Seperti yang kita ketahui—dan juga dikonfirmasi oleh NIDDK—mengonsumsi alkohol bisa meningkatkan tekanan darah dan menambah konsumsi kalori.

Sayangi ginjal kita yang berharga ya 🙁

 

  1. Jarang olahraga

Siapa nih yang kalau rebahan sampai tidak kenal waktu?

Yuk kurangi kebiasaan buruk mahasiswa yang satu ini. Bukan hanya rebahan, terlalu banyak duduk di depan laptop untuk nugas atau skripsian juga berdampak buruk pada kesehatan.

Olahraga tidak harus yang berat-berat dan pergi ke gym kok YOTers. Yoga, pemanasan, senam irama sederhana, atau jogging di sekitar rumah juga bisa jadi opsi.

 

  1. Rajin begadang

Rajin sih rajin tapi buka begadang juga dong. Ada aktivitas positif lain dimana kita harus lakukan dengan rajin, bukannya malah begadang.

Mayo Clinic menyebutkan kalau kurang tidur bisa menyebabkan gangguan hormonal. Perubahan hormone ini nantinya bisa berujung pada tekanan darah tinggi maupun penyakit jantung. Ingat kan kalau tekanan darah tinggi bisa merusak kerja ginjal? Makanya kurang-kurangin begadang ya.

 

Cara mencegahnya gimana dong?

Cara pencegahan gangguan ginjal bisa dilakukan dengan menghindari kebiasaan buruk di atas. Sebisa mungkin mengonsumsi makanan gizi seimbang. Jajan sih boleh tapi secukupnya. Jangan lupakan konsumsi buah dan sayur serta air putih.

Kesehatan adalah investasi buat kita di hari ini maupun masa depan. Kalau sejak mahasiswa tubuh sudah diforsir dengan kebiasaan buruk yang nggak sehat, apa kabar tubuh kita kelak?

 

Sering merasa tidak produktif padahal sudah banyak beraktivitas?

Atau suka merasa bersalah kalau pas libur cuma rebahan? Hmm… mungkin itu tanda kamu kena “Productivity Shame”. Mau tahu tips mengatasinya?

Yuk ikutan YOT Talk gratis dengan tema “Tips Menghindari Productivity Shame” bersama narasumber inspiratif Kak Rahmad (Founder & CEO Literasi Psikologi Indonesia) dan ada juga Kak Eunike (Psikolog Klinis Asosiat Yayasan Cintai Diri Indonesia) dengan host Diana.

Psst! Kamu bisa dapatkan e-certificate juga lho. Klik di sini untuk mendaftar.

 

Butuh inspirasi?

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.

 

Referensi:

Harvard Health Publishing – Younger adults with kidney disease struggle with health disparities 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Butuh Berapa Banyak Garam Tubuh Kita Per Hari? 

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases – Preventing Chronic Kidney Disease 

Tempo.co – IDAI Logs 192 Cases of Unknown Chronic Kidney Disease in 20 Provinces