Kebiasaan Buruk Saat Memberi Hadiah

Memberi Hadiah

Memberi hadiah berperan untuk menunjukkan kepedulian seseorang. Hadiah bisa bermakna mendalam dalam suatu relasi.

“Memberi adalah cara untuk mendapatkan lebih banyak”

—Lailah Gifty Akita

Tidak hanya penerima hadiah, si pemberi pun bisa merasa senang setelah menyampaikan bingkisannya. Ada perasaan senang yang muncul karena bisa berkontribusi terhadap kebahagiaan orang lain. Ucapan “terima kasih” dari penerima pun terasa menyenangkan didengar. Ini artinya ia menghargai pemberian tersebut.

 

Sebagai salah satu dari love language, memberikan hadiah adalah bentuk perhatian dan kasih sayang. Namun jangan sampai niat baik tersebut jadi gagal karena kebiasaan buruk tertentu. Kira-kira apa saja kebiasaan tersebut? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

  1. Membeli hadiah yang berlebihan

Kebiasaan yang sebaiknya dihindari saat memberikan hadiah adalah bersikap berlebihan. Membeli hadiah yang terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kemampuan finansial adalah salah satu contohnya. Singkirkan rasa gengsi dan fokus pada makna di balik hadiah.

Ingat tujuan awal memberi hadiah adalah menyampaikan rasa perhatian, bukan pamer. Jangan sampai bingkisan yang awalnya ditujukan untuk membahagiakan orang lain, berubah jadi sarana menjaga gengsi pribadi.

  1. Memberikan hadiah yang pernah diterima dari orang lain

Selanjutnya nih YOTers, pikirkan kembali sebelum memberikan hadiah yang diterima dari orang lain. Lihat kondisi barang terlebih dahulu. Pastikan tidak ada bagian yang rusak dan barang masih layak pakai.

Namun, ada baiknya menyimpan hadiah tersebut untuk menghargai pihak yang memberikan pertama kali. Terkadang ada makna atau momen khusus di balik pemberian tersebut.

  1. Memberi hadiah untuk tujuan prank

Kita harus berhati-hati terhadap prank karena tindakan ini bisa menyinggung orang lain atau menyakiti mereka. Sama halnya dengan memberikan hadiah. Sebaiknya gunakan uang untuk membeli hadiah yang bermanfaat dan bermakna, dibanding untuk tujuan prank.

Contoh hadiah prank misalnya memberikan makanan yang tidak disukai atau memberikan barang yang memicu trauma.

  1. Berharap untuk dibalas dengan hadiah juga

Sikap tulus dibutuhkan ketika bermaksud memberi hadiah. Oleh karenanya, hindari merasa pamrih dan mengungkit-ungkit pada penerima hadiah untuk memberikan kado serupa di lain waktu. Jika kita benar-benar peduli pada seseorang, tentu kita tak ingin memaksa mereka bukan?

Hindari keempat kebiasaan buruk di atas. Mari jadi pribadi yang tulus dalam memberi.

 

Jangan lewatkan event terbesar Young On Top yakni YOTNC2022! Tahun ini YOTNC bakal diadakan secara offline di Jakarta dengan narasumber yang keren-keren. YOTNC2022 akan diadakan pada tanggal 23 Juli 2022.

Penasaran? Daftar sekarang dengan klik poster atau di sini.

 

Ingin tau lebih lanjut tentang tips dan konten inspirasi lainnya? Cus ke YouTube Young On Top, klik di sini atau tonton video di bawah ini.