Kenali Leaderless Group Discussion (LGD) Saat Rekrutmen Kerja

Leaderless group discussion alias LGD adalah salah satu cara yang dipilih perusahaan untuk menyeleksi kandidat. Kita cari tahu lebih dalam yuk!

Tentunya LGD tidak diterapkan di semua tempat karena tahapan seleksi tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Ada lowongan yang hanya membutuhkan interview namun ada pula yang menambahkan FGD atau LGD. Adakah YOTers yang pernah mengikuti salah satu tahap ini?

Nah, secara garis besar LGD dilakukan untuk melihat bagaimana para kandidat mampu mengelola diskusinya sendiri tanpa pemimpin atau moderator dari pihak pelaksana. Inilah mengapa istilah yang dipakai adalah leaderless atau tanpa leader.

 

Mengapa leaderless group discussion?

Dari gambaran tentang LGD, kita bisa menyimpulkan kalau perusahaan ingin tahu bagaimana kandidat bisa mengelola pembicaraan, keterampilan leadership, kemampuan menyelesaikan krisis, komunikasi, skill mendengarkan, dan masih banyak lagi.

Nah proses diskusi tanpa leader ini diharap bisa menunjukkan seberapa baik atau buruk skill-skill di atas. Perusahaan tidak hanya butuh kandidat yang jago secara hard skill, namun juga soft skill.

 

Bagaimana agar sukses dalam LGD?

 

  • Aktif secara bertanggung jawab

Well, tentu setiap perusahaan punya standar masing-masing. Akan tetapi YOT ingin berpesan pada teman-teman untuk tetap aktif tanpa mendominasi. Kita harus bergantian dalam menyampaikan pendapat dan menyimak pemaparan dari kandidat lain yang juga mengikuti diskusi.

Sebaliknya jika kita egois dan hanya ingin aktif sendiri, kita bisa dapat penilaian yang kurang baik. Ini dikarenakan kita tidak mampu melihat situasi dan tidak menghargai pendapat orang lain.

 

  • Berikan opini yang berisi

Eits! Tapi aktif bukan sekedar menggugurkan kewajiban berbicara ya. Kita harus menyampaikan opini yang berisi, berdasar, dan relevan dengan topik yang dibicarakan. Mengingat waktu yang disediakan terbatas dan setiap kandidat perlu bergantian, ada baiknya kita bisa memaksimalkan giliran kita dengan menyampaikan pendapat yang berkontribusi terhadap arah diskusi.

 

Pahami etika dalam LGD

Kandidat yang baik tidak akan memotong pembicaraan, mereka akan menyimak dan mencatat informasi yang didapatkan.

Lebih baik lagi jika kandidat tersebut dapat merespon pendapat kandidat lain untuk dielaborasi. Ini menunjukkan bahwa seorang kandidat menunjukkan perhatian pada alur informasi selama leaderless group discussion berlangsung.

 

Leaderless group discussion melihat inisiatif kandidat

Tim rekrutmen bisa melihat apakah kandidat adalah pribadi yang punya inisiatif. Hal ini dikarenakan alur diskusi tergantung pada bagaimana para kandidat mengarahkan. Selain inisiatif, recruiter juga dapat melihat apakah kandidat memiliki kemampuan analisis yang kuat.

Pada intinya leaderless group discussion menunjukkan secara langsung kualitas tertentu dari kandidat, yang mungkin belum terkuak dari resume dan sesi interview. Semangat ya untukmu yang akan menghadapi LGD!

 

Rekomendasi untuk Kamu:

 

Buat kamu yang ingin mengembangkan leadership skill dan networking, Phoenix United hadir untukmu!

Phoenix United adalah Indonesian Leaders Society dimana kamu bisa mengikuti fun trips, dinner with CEOs, sampai networking party bersama dengan komunitas yang nggak hanya seru namun juga impactful.

Yuk join komunitasnya sekarang dengan klik di sini: Phoenix United Indonesia

 

Ingin dapat lebih banyak konten tentang inspirasi, bisnis, tips karir, self-development, dan lainnya? Yuk nonton di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.