Kenapa Brand Wajib Peduli Sama Lingkungan

Kenapa Brand Wajib Peduli Sama Lingkungan

Banyak pemilik brand memiliki mindset bagaimana menjual produk atau jasa sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan dampak dari produk yang dijual. Era saat ini dimana kemudahan untuk penetrasi pasar dan mempromosikan brand membuat kita lupa akan value brand dan dampaknya untuk lingkungan. Nielsen tahun 2018 menulis sebuah laporan bahwa konsumen sangat peduli dengan isu lingkungan dan bahan yang dipakai oleh brand besar. Laporan ini juga menulis 80% generasi Z dan 85% generasi milenials menyatakan perlunya brand berwawasan lingkungan dari setiap elemen produknya.

Ini selaras dengan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan, mereka kerap menyuarakan perubahan iklim, sampah plastik dan bencana ekologis yang diakibatkan dari ketamakan manusia dalam mengeksploitasi alam demi kepentingan bisnis.

Di sini peran brand sangat strategis dalam menciptakan pasar yang baru yakni generasi muda yang peduli lingkungan dan jumlahnya pun banyak. Brand selain berkewajiban untuk menjaga keseimbangan lingkungan juga bisa menjadi wadah edukasi bagi para konsumen lainnya. Ada kekhawatiran jika brand punya concern pada lingkungan umurnya tidak akan lama karena harga jualnya pasti mahal. Nah ini ada contoh brand yang peduli lingkungan dan bisa bertahan lama:

  1. Patagonia Inc. adalah perusahaan pakaian Amerika yang memasarkan dan menjual pakaian outdoor. Perusahaan ini didirikan oleh Yvon Chouinard pada tahun 1973 ini sangat peduli lingkungan bahkan tidak menganjurkan konsumennya membeli produknya jika masih bisa diperbaiki dan Patagonia akan memperbaikinya secara gratis.
  2. Javara Indonesia perusahaan agrikultur yang punya kepedulian pada petani dan lingkungan sehingga tercapai kesejahteraan petani dan keseimbangan lingkungan. Produk Javara ini dibuat dari bahan organik dengan kearifan lokal khas Indonesia.

Jadi sebagai pemilik brand, kapan nih kita mau berubah? Penulis beri tips-nya agar bisa memulai brand yang peduli lingkungan:

  1. Cari vendor atau supplier yang ramah lingkungan.
  2. Proses produksi yang hemat energi, air dan hemat waste (sisa bahan produksi)
  3. Pilih kemasan kertas bukan plastik

Nah keren nih kalo pemilik brand sudah peduli lingkungan, maka konsumennya tidak akan ragu mengkonsumsinya, bisa jadi malah tambah cinta dengan brand kamu. So let’s start and begin!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.