Jan
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran. Bahkan pada umur 13 tahun, Syekh Ali Jaber mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.
Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012. Sebagai ulama besar, Syekh Ali Jaber banyak memberikan contoh baik untuk umatnya.
Berikut ini keteladanan Syekh Ali Jaber yang patut kita contoh:
1. Ikhlas dalam Menerima Setiap Musibah
Pada 2020 lalu, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan saat sedang berdakwah. Dari musibah tersebut, Syekh mendapatkan 10 jahitan. Namun, Syekh menerima dengan ikhlas. Beliau meyakini bahwa apa yang sudah terjadi merupakan takdir Allah SWT. Bahkan, Syekh melerai jemaah saat ingin main hakim sendiri pada pelaku. “Bila saya marah dan tidak terima, tidak ada manfaatnya. Saya lebih baik menjadi korban sendiri, dibandingkan korban umat banyak,” ungkapnya di podcast Deddy Corbuzier.
2. Tidak Sungkan untuk Meminta Maaf
Pada suatu momen, Syekh meminta maaf kepada masyarakat Indonesia apabila memiliki kesalahan dalam berdakwah. Syekh Ali Jaber juga menegaskan tetap bangga bisa berdakwah dan menebar kebaikan di Indonesia. Beliau juga tidak sungkan untuk minta maaf kepada orang lain, jika saat mengingatkan, ada kata-kata yang kurang pas.
3. Membahagiakan Orang
Syekh tidak pernah pandang bulu dalam berbuat baik kepada orang. Ketika beliau mengalami musibah, Syekh banyak mendapatkan perhatian baik dari masyarakat muslim maupun non muslim. “Tugas kita membahagiakan orang, siapapun itu, Sama binatang saja kita sayang, apalagi manusia,” ucap Syekh Ali Jaber.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, selamat berpulang Syekh Ali Jaber.
“Mari kita jaga kedamaian dan persatuan. Beda pandangan dan beda pemahaman itu wajar, namanya manusia. Tapi, jangan gara-gara perbedaan itu jadi permusuhan.” – Syekh Ali Jaber
