Logical Fallacy, Fenomena Sesat Pikir yang Marak Terjadi

Logical fallacy adalah

Logical fallacy adalah kecacatan logika berfikir seseorang dalam menyusun argumentasi. Biasanya bertujuan untuk menipu lawannya agar satu pendapat dengannya. Berikut ini jenis-jenis logical fallacy yang wajib kamu waspadai!

 

1. Gambler’s Fallacy

Sesat pikir gambler’s fallacy terjadi ketika seseorang memiliki pola pikir yang mempercayai akan sesuatu berjangka pendek pasti akan terjadi lagi secara alami.

Contohnya, “Anak sulung Bu X ranking 1 terus. Pasti anak selanjutnya bakal ranking 1 terus!”.

 

2. False Dilemma

False dilemma adalah saat seseorang mengaitkan dua pilihan yang salah.

Contohnya adalah saat perempuan membahas mengenai kerja keras dari nol, kemudian ada orang merespon, “Ah lo kalo gak lahir dari orang tua kaya ya nikah sama cowok kaya!”.

 

Baca Juga:

 

3. Strawman

Strawman adalah suatu keadaan di mana dua pihak sedang berbicara, namun pihak lain menyimpulkan atau mengasumsikan argumen tanpa meminta klarifikasi terlebih dahulu.

Contohnya saat kamu ingin keluar dari Whatsapp group dengan alasan memori hp penuh dan kamu jarang membuka grup itu. Nah, saat kamu berpamitan, justru orang lain langsung berasumsi sendiri “Kalau ada masalah sama kita ngomong dong!”

 

4. Ad Hominem

Ad hominem adalah jenis sesat pikir di mana orang lain menyerang pribadi orang yang melontarkan argumen. Alih-alih membalasnya dengan logis, pelaku sad hominem ini malah menyerang sesuatu yang tidak berkaitan dengan topik yang dibahas.

Contohnya, kalau kamu aktif Twitter pasti sudah sering membaca opini semacam ini, “Ah, lo ngomong gitu karena ber-privilege! Pendapat lo gak bakal valid selama lo bukan dari orang miskin struktural!”

 

5. Slippery Slope

Slippery slope ini terjadi ketika seseorang mengaitkan hubungan sebab-akibat yang salah.

Contoh, semisal kamu kena tilang karena tidak mengenakan helm saat berkendara. Kemudian kamu mengolok-olok petugas, “Lah, itu banyak yang gak pake helm. Kenapa cuman saya yang ditilang? Gak adil banget!”

 

6. Circular Reasoning

Pernah gak sih kamu mendengarkan argumen seseorang yang terus berputar-putar tanpa ada bukti yang kuat? Kalau pernah, mungkin orang tersebut sedang menerapkan sesat pikir jenis circular reasoning.

Contoh, seseorang menganggap kuliah itu sia-sia karena ujung-ujungnya jadi pengangguran. Pernyataan ini memang sekilas logis karena beberapa kali kita kerap menjumpai sarjana pengangguran.

 

Baca Juga:

 

7. Appeal To Popularity

Melibatkan sebagian besar opini masyarakat atau appeal to popularity adalah salah satu jenis sesat pikir. Hanya karena opini tersebut dipercaya oleh sebagian besar orang, bukan berarti secara otomatis menjadi hal yang logis dan benar.

Contohnya adalah saat seseorang melanggar rambu-rambu lalu lintas, kemudian saat kena tilang mereka akan berdalih, “Mereka juga tidak mengenakan helm! Kenapa saya tidak boleh, Pak?”

 

Nah, itu dia penjelasan mengenai logical fallacy beserta jenis-jenisnya. Sebisa mungkin kita menghindari sifat-sifat di atas ya, YOTers!

 

Butuh Inspirasi?

Jika kamu ingin mendapatkan informasi dan motivasi lainnya, bisa kunjungi konten tentang self development, tips karir, dan masih banyak lagi hanya di Youtube Young On Top di bawah ini.