MEMBANGUN RELASI BERDASAR ILMU SOSIOLOGI

Membangun Relasi berdasar Ilmu Sosiologi

 

 

 

Melalui Young On Top, saya menyadari bahwa betapa pentingnya sebuah relasi, interaksi, menjalin hubungan yang baik dari oaring-orang yang memiliki pengaruh baik, motivasi tinggi, dan open minded. Karena saya percaya, bagaimana kita kedepannya nanti adalah tergantung diri kita yang mana akan dipengaruhi juga dengan siapa kita bergaul, berkumpul, berdiskusi, termasuk komunitas apa yang kita ikuti.

 

Dan karena begitu besar pengaruhi Young On Top sampai hampir 10 tahun menginspirasi saya, yang mana dalam hampir 10 tahun sudah tanpa henti juga menginspirasi remaja Indonesia untuk mewujudkan mimpi mereka. Malakukan road show, seminar diberbagai daerah. Dan kali ini saya akan menulis bagaimana saya, karena Young On Top membuka mata saya untuk mengerti pentingnya relasi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan dengan itu saya akan menuliskan sedikit refrensi mengenai SOSIOLOGI yang bisa membantu kita memahami dengan baik asal usul ilmu sosiologi sebagaimana cabang ilmu pengetahuan sosial, interaksi sosisal, pengaruh interaksi sosial, masalah sosial, hingga cara menghindari prilaku menyimpang dalam kehidupan bersosial. Karena begitu pentingnya interaksi sosisal bagi kehidupan kita kini dan dimasa akan datang, yang sangat menentukan bagaimana kita nanti.

 

Kita mulai pembahasan kali ini dari Manusia sebagai Mahluk Sosial.

Manusia adalah mahluk sosial, mengapa disebut mahluk sosial? Karena manusia tidak dapat hidup sendirian dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Disamping itu juga manusia tidak bisa terlepas dari lingkungannya sehingga akan terjalin interkasi guna kepentingan bersama. Bersosialisasi menjadi sebuah kebutuhan, mulai dari terdekat lingkungan keluarga, tempat tinggal, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, organisasi, sampai dalam lingkup luas masyarakat. Sebagai mahluk sosial pernahkah ada sebuah pertanyaan dalam diri anda seperti halnya, adakah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi, etika bersosialisai, norma bermasyarakat, mempelajari permasalah yang timbul dalam hubungan sosial dan mengatasi permsalahan tersebut? Atau mungkin terbesit dalam benak anda, apakah ada sebuah buku yang bisa dibaca untuk lebih bisa memahami dunia sosial permasalahan yang kemungkinan timbul, dan hal – hal apa saja yang dapat dihindari agar tercipta kehidupan sosial yang aman dan nyaman?

 

Untuk menjawab pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak masyarakat atas adakah sebuah ilmu yang mempelajari tentang kegiatan sosialisasi tersebut. Dalam tulisan kali ini akan dijelaskan sosiologi sebagai ilmu murni sekaligus ilmu terapan yang dapat dijadikan acuan untuk memahami segala hal yang berhubungan dengan perilaku atau kegiatan sosial. Sebelum masuk pada pembahasan utama akan dijelaskan terlebih dahulu Apa itu sosialisasi? Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari sosialisasi adalah proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya dan bersosialisasi berarti melakukan organisasi.

 

Sosiologi adalah pengetahuan yang relative baru dibandingkan dengan ilmu – ilmu sosial lainnya. Para ahli ilmu pengetahuan di zaman dahulu lebih banyak mencurahkan perhatiannya terhadahap gejala -gejala alam dan kehidupan manusia seperti sejarah, geografi, ekonomi, biologi, dan ilmu kedokteran. Pada kelahirannya, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis di pertenghan abad ke- 18. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan karena sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah, dan mendasarkan kesimpulannya pada bukti – bukti ilmiah. Semua jenis perilaku, misalnya perilaku remaja dapat ditelaah secara ilmiah jika kita menggunakan metode ilmiah.

 

Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan yang dikaji secara sistematis dan logis dan dalam hal ini mengkaji masyarakat beserta kebudayaannya. Dalam konteks ini sosiologi memberikan pemecahan atas berbagai masalah dengan pendekatan kemasyarakat. Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logos. Socious ( bahasa latin) artinya teman, dan logos (bahsa Yunani) yang artinya kata, perkataan atau pembicaraan. Secara harafiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat. Bersumber dari (Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto, 1990), Sosiologi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan aspek kehidupan manusia yang daimbil dari “kehidupan didalam masyarakat (Ensiklopedi ilmu – ilmu sosial). Sedangkan orang yang mengembangkan sosiologi itu sendiri Auguste Comte berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai mahluk yang mempunyai naluri senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Artinya sosologi mempelajari aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi, lembaga – lembaga, dan peradaban. Di Indonesia sendiri kita memiliki Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia  Selo Soemardjan lahir pada 23 Mei 1915 adalah pakar ilmu sosiologi dengan reputasi internasional yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia.

Kegunaan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sosial  yang objeknya masyarakat adalah sosiologi memiliki empat macam kegunaan yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.

  1. Perencanaan Sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan. Kegiatannya bersifat preventif jadi berupa pengarahan – pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara – cara hidup bermasyarakat yang lebih baik.
  2. Penelitian, melakukan penelitian secara ilmiah seperti melakukan pemahaman terhadap pola tingkah laku masyarakat, mempertimbangkan segala fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka – prasangka subjektif, menjaga pemikiran rasional agar tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas, melihat kecenderungan arah tingkah laku masyarakat atas sebab- sebab tertentu.
  3. Pembangunan, murupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan terutama ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material maupun secara spiritual.
  4. Pemecahan masalah sosial, yang dalam hal ini berarti ketidaksuaian antara unsur – unsur sosial yang membahyakan kehidupan masyarakat. Faktornya adalah ekonomis, misalkan kemiskinan, pengangguran, bencana alam. Biologis, misalnya penyakit menular atau wabah. Psikologis, misalnya penyakit syaraf bunuh diri, dan gangguan jiwa. Kebudayaan, misalnya kejahatan, perceraian, kenakalan remaja, konflik etnis, dan konflik agama.

 

(dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Serjono Soekanto, 1990).

 

Dalam mengatasi masalah sosial juga harus melihat aspek sosiologisnya dengan tidak mengabaikan aspek lain. Sosiologi menyelidiki persoalan – persoalan umum dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan – kenyataan  kehidupan kemasyarakatan. Jadi, diperlukan kerjasama atarilmu pengetahua kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahka masalah – masalah sosial yang dihadapi (secara interdisipliner). Dengan penjelasan diatas, diharapkan kita bisa menggunakan SOSIOLOGI sebagai cabang ilmu pengetahuan sosial untuk membantu kita dalam menjalin hubungan yang baik, bervalue, antara individu, kelompok, ataupun organisasi. Dan bisa memahami masalah-masalah dalam interaksi sosial, sihingga kita bisa menghindarinya. Terimakasih semoga menginspirasi kalian YOTers.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.