Mengenal ‘Costumer Temperature’ Agar Ngiklan Tepat Sasaran

Hai YOTers, penting banget loh untuk kita mengetahui costumer temperature agar bisa membedakan message aktivitas marketing pada setiap marketnya. Apa saja?

Cold market: orang yang belum aware dengan produk kita

Warm market: orang yang sudah aware dengan produk kita, tapi masih sering bingung dan ragu untuk dijadikan produk kita sebagai solusi yang mereka butuhkan

Hot market: orang yang sudah familiar dengan produk kita, mereka typical market yang akan jauh lebih mudah closing ketika ditawarkan untuk membeli.

Contoh messages pada cold market: “kamu ngerasa gak sih, udah skincare-an rutin tapi kulit wajah tetap kering?”

Contoh messages pada warm market: “Kulit kering bikin kamu ga percaya diri? Ada skincare sekaligus sunscreen 2in1! highly recommended!”

Contoh messages pada hot market: “KM Whitening! Solusi skincare 2in1 buat kamu yang capek sama kulit kering”

 

 

Intinya aktivitas marketing yang bisa kita lakukan akan lebih clear ketika kita sudah bisa membedakan mana COLD-WARM-HOT MARKET. Aktivitas ini sangat relate dengan masalah target market. Ujungnya pasti akan mengarah kepada sales.

Nah, sudah kenal dengan costumer temperature kan YOTers?

 

Baca artikel lain di sini:

Tonton video inspiratif di sini:

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini!