Mengenal Lebih Dekat Filosofi Hidup Alain de Botton Tips Hidup Bahagia Dengan Biasa Saja!

Hallo YOTers, gimana nih kabar kalian semua? Aku harap kalian semua selalu bahagia dalam menjalai hidup. Berbicara tentang bahagia, sebenarnya apa sih definisi bahagia menurut kalian? pernah ngga sih kalian menyadari kalau ada sebagian orang yang mungkin susah hidup bahagia karena tidak bisa menikmati hidupnya? Banyak orang menganggap bahwa untuk bisa menikmati hidup, maka kita harus punya pencapaian karir yang bagus, pendidikan tinggi, harta yang melimpah dan lain sebagainya. Padahal untuk mencapai kesuksesan yang sesempurna itu juga lumayan susah. Hingga akhirnya tak jarang membuat diri kita semakin resah. Tapi YOTers tidak perlu cemas, ternyata cara menjalani hidup bahagia itu sangat mudah jika kita tau caranya. Seperti konsep hidup biasa saja menurut Alain de Botton ini dapat membantu menjawab keresahan yang sering kita rasakan nih YOTers. Berikut penjelasannya YOTers, mari kita simak.

 

Siapa itu Alain de Botton?

Alain de Botton merupakan seorang filsuf dan penulis asal Inggris yang lahir di Swiss, 20 Desember 1969 silam. Ia banyak menerbitkan buku bertema kontemporer, seperti perjalanan hidup, hubungan, pekerjaan, sastra dan lain-lain. Tulisannya dikenal sebagai “’philosophy of everyday life​​” karena dianggap relevan dalam menggambarkan kondisi yang sedang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Buku-bukunya telah menjadi buku terlaris di 30 negara, bahkan salah satu buku Alain berjudul “Essays in Love” telah terjual sebanyak dua juta kopi. Selain itu, Alain juga dikenal sebagai pendiri School of Life Global, sebuah platform edukasi yang berfokus pada pengembangan diri. School of Life Global bertujuan memberi edukasi dan membantu orang untuk menjalani kehidupan yang lebih meaningful.

Dikutip dari satu persen, Alain de Botton mengatakan terdapat tiga masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehingga sulit untuk bahagia di zaman sekarang.

3 Masalah utama yang yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari 

1. Hidup dalam Masyarakat yang Kurang Apresiatif

Saat ini, banyak orang yang kesulitan menikmati hidup karena mengalami krisis dalam berkarir. Padahal menurut Alain, mencari pekerjaan di zaman sekarang sebenarnya tidaklah sesulit zaman dulu. Kebanyakan dari kita terlalu memikirkan model karir yang baik dan sempurna agar dipandang baik di masyarakat. Akibatnya, kita tidak pernah tenang karena merasa dibayang-bayangi oleh  kekhawatiran soal pencapaian karir.

Sebenarnya letak masalahnya bukanlah pada pencapaian karir itu, melainkan “kita” yang hidup di masyarakat yang terlalu “angkuh atau sok”. Mengapa bisa disebut angkuh? Alain menjelaskan bahwa banyak orang di sekitar kita yang terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa tahu sepenuhnya tentang diri kita.

Misalnya, ketika YOTers lagi ngobrol  sama teman-teman di suatu tempat. Kemudian, muncul pertanyaan yang sering banget ditanyakan, kayak “kamu kerja apa? atau “sekarang kamu kerja di mana?” . Lalu, kamu menjawab pekerjaan yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, bisa jadi kamu akan digunjing bahkan diasingkan. Padahal, belum tentu mereka tahu kerja keras yang udah kamu lakukan buat memperjuangkan karir masa depan.

 

2. Kurangnya Kasih Sayang

Menurut Alain, salah satu penyebab orang mengalami krisis berkarir adalah kurangnya kasih sayang dari orang terdekat. Alain mencontohkan ibu sebagai orang terdekat yang seharusnya mendukung karir anaknya, malah berakhir sebaliknya. Dewasa ini, banyak tuntutan yang diberikan oleh para ibu kepada anak-anaknya. Keluarga yang harusnya menjadi tempat bersandar dari pahitnya hidup  terkadang malah memberikan beban yang lebih berat.

Tuntutan yang ada akhirnya membuat kita semakin memperhatikan pencapaian karir. Bahkan, sekarang ini kita tengah hidup dalam era materialistis di mana definisi kebahagiaan dikaitkan erat dengan urusan materi.

Ibaratnya, kalau kamu ingin mendapat pengakuan dari orang lain, berarti kamu harus punya banyak uang. Jadi, bisa saja orang di luar sana yang punya rumah mewah dan mobil bagus itu sebenarnya hanyalah orang yang rapuh dan haus akan kasih sayang. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk mendapat kasih sayang itu adalah punya materi yang melimpah.

3. Meritokrasi

Meritokrasi dianggap sebagai tatanan yang paling ideal dan adil untuk diterapkan di era modern ini. Apa sih merikrotasi itu? Secara teori, meritokrasi adalah ideologi politik yang memberikan kekuasaan dan status sosial berdasarkan kemampuan atau talenta yang dimiliki oleh seseorang. Intinya, semua orang akan sukses kalau memiliki energi, talenta, dan usaha yang baik untuk mencapainya.

Namun, menurut Alain, kenyataannya bahwa Meritokrasi juga bisa menjadi salah satu penyebab kita terobsesi dengan pencapaian karir.  Lantaran, akan timbul kepercayaan di dalam masyarakat bahwa orang yang berhasil itu merupakan hasil usaha keras, sementara orang gagal itu akibat kurang berusaha untuk mencapainya. Keberhasilan akan jadi hal yang menyenangkan, sedangkan kegagalan adalah suatu hal yang menyakitkan.

Terkait masalah ini, Alain ingin menekankan bahwa pengelompokkan orang berdasarkan nilai baik dan buruk atau sukses dan gagal itu sangat mustahil.

Banyak faktor di luar itu yang perlu dipertimbangkan, misalnya, seseorang yang lahir dalam keadaan cacat, punya penyakit bawaan, terjadi kecelakaan, dan lain-lain. Di dunia ini, janganlah mudah menghakimi orang lain tanpa mengetahui nilai terdalam dari orang tersebut sebab nilai kesuksesan itu relatif.

 

Cara Hidup Biasa Aja Ala Alain de Botton 

Tiga masalah utama yang udah Alain sebutkan diatas bisa YOTers jadikan acuan untuk menggali makna kesuksesan. Faktanya, untuk menjadi Bill Gates, Elon Musk, atau Steve Jobs itu sebenarnya kemunkinannya sangat kecil. Kebanyakan dari kita nantinya akan menjalani hidup biasa aja dan hidup biasa aja itu ternyata indah banget lho YOTers. Dikutip dari satu persen, YOTers hanya butuh dua hal ini untuk mencapainya:

1. Memahami Arti Kata Cukup

Banyak orang merasa hidup biasa aja  itu gak cukup. Padahal menurut Alain hidup biasa aja itu sebenarnya luar biasa karena kita belajar sebuah arti kata “cukup”. Menjalani hidup dengan biasa aja juga gak selamanya buruk karena di era sekarang segala hal bisa kalian dapatkan dengan mudah. Hal ini selaras dengan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.

 

2. Lakukan Sesuatu Bukan Atas Dasar Orang Lain

Semua akan kembali pada diri masing-masing. Kalau memang kalian punya ambisi yang besar terhadap sesuatu, lakukan itu dengan sungguh-sungguh. Semisal kamu merasa punya ambisi yang terlalu besar malah menghilangkan jati diri kamu, jangan-jangan memang apa yang selama ini kamu kejar itu bukan keinginan terdalam kamu. Makanya, kamu merasa tidak bisa menikmati hidup dengan baik. Kamu hanya melakukan itu untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Jadi, hiduplah dengan keyakinan yang kamu pegang.

Semoga artikel kali ini bermanfaat YOTers, See You On The Next Artikel!

~ Penulis: Malikatul Wakhidah

Sumber foto :

https://www.fanpop.com/clubs/alain-de-botton/images/25621674/title/alain-de-botton-photo

https://www.fimela.com/lifestyle/read/4609284/menurut-penelitian-hidup-sederhana-membuat-orang-lebih-bahagia

Sumber Tulisan:

https://satupersen.net/blog/filosofi-hidup-alain-de-botton

Leave a Reply

Your email address will not be published.