Menikmati Akhir Pekan: Coba Decluttering

Decluttering adalah aktivitas membersihkan, merapikan, dan membuang barang dari tempat yang terlalu penuh. Melakukan kegiatan bersih-bersih ini bisa menjadi cara produktif menghabiskan akhir pekan.

 

Mengapa decluttering?

Ruangan yang penuh dengan barang-barang dan tidak tertata rapi dapat menyebabkan seseorang merasa stres. Ketika seseorang merasa stres, tentu kehidupan sehari-hari menjadi terganggu. Selain itu ruangan yang berantakan juga menjadikan pencarian barang menjadi terhambat.

 

Manfaat decluttering

1. Menurunkan rasa stres dan kecemasan

Ruangan menjadi rapi, bersih, dan tidak penuh sesak dapat menjadikan suasana hati menjadi lebih baik. Ketika melakukan decluttering di akhir pekan, seseorang tidak akan bad mood ketika pulang kerja di hari senin karena mendapati rumah yang rapi.

Bayangkan jika lelah pulang kerja atau kuliah, namun ruangan nampak kacau dengan barang-barang berserakan? Tentu tidak menyenangkan.

 

2. Membantu meningkatkan kualitas tidur

Melakukan decluttering pada kamar tidur bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Mengapa? Karena tempat tidur bersih dan menjadi nyaman tanpa tumpukan laundry yang belum dilipat, atau buku-buku kuliah yang mengganggu.

 

3. Menemukan “harta karun”

Pernahkah kamu kesulitan menemukan pasangan kaos kaki, earbuds yang hilang sebelah, atau cincin kesayangan? Jika iya, itu tandanya kamu harus melakukan decluttering.

Ketika merapikan barang-barang dalam ruangan dan menatanya di tempat yang semestinya, seseorang bisa saja menemukan benda yang telah lama hilang.

 

4. Membersihkan ruangan

Manfaat ini tentu sudah pasti. Decluttering adalah momen bersih-bersih. Sembari memindahkan lemari yang nampaknya tidak berguna dan memenuhi ruangan, kamu akan menyapu sisa debu yang menempel pada lantai.

 

Bagaimana cara melakukannya?

1. Mulai dari benda yang kecil

Lakukan decluttering dari perabotan yang kecil, misalnya laci atau meja rias. Dengan skala yang kecil, seseorang bisa merasa decluttering menjadi lebih ringan untuk dilakukan.

Selain lebih ringan, decluttering dari perabotan yang kecil juga membutuhkan waktu yang lebih singkat, sehingga seseorang bisa segera melihat hasil dari tindakannya.

Saat melihat penataan laci yang rapi misalnya, seseorang akan merasa puas dan tindakannya ternyata membuahkan hasil.

Decluttering tidak perlu dilakukan satu hari penuh sampai satu ruangan benar-benar rapi, meluangkan waktu setengah jam untuk membereskan meja kerja atau meja rias pun bisa menjadi langkah awal.

Esok hari, lakukan hal serupa untuk space yang lain, misalnya lemari pakaian. Ketika punya waktu lebih banyak, baru bereskan perabot yang berat dan besar.

 

2. Jangan dibutakan oleh keinginan untuk menjadi “sempurna”

Ruangan atau rumah tidak harus berubah seperti majalah interior. Tidak perlu membuang atau menyembunyikan benda-benda yang sebenarnya sering digunakan. Cukup rapikan dan pastikan benda-benda tersebut mudah dijangkau.

Benda yang perlu disingkirkan saat declutter misalnya gulungan kalender sejak beberapa tahun lalu, tumpukan kertas bekas, buku lama yang tidak lagi dibaca, atau alat elektronik yang sudah tidak digunakan lagi.

 

3. Buat situasi yang mengharuskan untuk decluttering

‌Saat mengundang keluarga untuk makan bersama atau menginap, tentu seseorang tidak ingin rumahnya nampak berantakan. Skenario seperti ini dapat mendorong seseorang untuk tergerak melakukan decluttering.

 

Selamat bersih-bersih deh YOTers!

 

Rekomendasi buat YOTers yang Keren:

 

Ingin dapat lebih banyak konten tentang inspirasi, bisnis, tips karir, self-development, dan lainnya? Yuk nonton di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.