Panggilan Hidup versus Pekerjaan yang Menjanjikan

Semua orang memiliki mimpi yang bisa saja merupakan panggilan hidupnya. Namun, hanya segelintir orang yang mampu mewujudkannya. Beberapa orang-orang ternama yang berani mewujudkan mimpinya adalah Billy Boen yang merupakan pendiri PT YOT Inspirasi Nusantara, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, Tony Hsieh, pendiri Zappos dan masih banyak lagi.
Mewujudkan panggilan hidup merupakan pilihan dari setiap orang.

Banyak resiko yang dihadapi ketika berani dalam mengambil langkah untuk menjawab panggilan hidup. Salah satunya adalah keluar dari zona nyaman. Merelakan keluar dari jabatan tinggi, gaji dan bonus besar adalah contoh keluar dari zona nyaman yang dialami oleh Billy Boen yang pernah menjadi orang nomor satu di Oakley Indonesia. Demi mewujudkan tujuan hidupnya untuk mendirikan sebuah wadah berbagi hal-hal yang bermanfaat untuk anak-anak muda Indonesia, Billy Boen rela meninggalkan karirnya dan mendirikan PT YOT Inspirasi Nusantara. Begitu juga dengan Mark Zuckerberg yang di drop out dari universitas ternama dunia akibat berkonsentrasi mengembangkan Facebook, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ternama yang meninggalkan zona nyamannya.

Disisi lain, meninggalkan zona nyaman untuk mewujudkan panggilan hidup, membuat hidup kita lebih bermakna bagi diri kita sendiri maupun oranglain. Hal ini dikarenakan, kita telah menjawab pertanyaan, apa yang merupakan tujuan dari hidup? Ketika tokoh-tokoh ternama berani keluar dari zona nyaman dan melangkah untuk menjawab panggilan hidupnya, apapun masalah yang dihadapi mereka, mereka tetap berjuang tanpa kenal kata menyerah. Alasannya adalah kutipan dari tulisan Billy Boen dalam buku Young on Top Updated bahwa ketika kita merasa sudah berusaha maksimal dan belum membuahkan hasil, orang yang berani melangkah untuk menjawab panggilan hidupnya tidak akan menyerah begitu saja, mereka akan kembali mengingat alasan utama dalam melakukan usaha tersebut. Dengan kata lain, motivasi diri dan keberanian sangat di perlukan, sehingga seberapa besar pun masalah yang akan dihadapi dalam memperjuangkan panggilan hidup, bukan merupakan beban tetapi menjadi proses yang layak untuk dinikmati.

Apa yang terjadi jika tidak menjawab panggilan hidup? pertanyaan demikian kerap kali dihadapkan kepada kita ketika berada di titik jenuh dari sebuah keadaan, baik jika keadaan tersebut baik-baik saja ataupun berada pada masalah. Secara umum, definisi keadaan yang baik yang diartikan oleh nyaris seluruh manusia di dunia ini adalah memiliki pekerjaan yang menjanjikan dengan keuntungan yang berlipat ganda tanpa memedulikan apakah pekerjaan tersebut merupakan panggilan hidup atau bukan. Namun, apakah pekerjaan yang menjanjikan tersebut menjanjikan kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain? Bagi diri sendiri bisa saja iya walaupun hati kecil berkata tidak, tapi bagaimana dengan kebahagiaan orang lain? ketika pekerjaan adalah wadah untuk melayani sesama, orang yang pekerjaannya adalah panggilan hidupnya akan berusaha membahagiakan orang lain walaupun dihadapkan dengan masalah dan mengesampingkan keuntungan pribadi, dibandingkan dengan orang yang tidak menjawab panggilan hidupnya, yang kemungkinan besar akan menyerah ketika dihadapkan dengan berbagai macam masalah pada pekerjaannya.

Dengan demikian, mewujudkan panggilan hidup tidak bersifat memaksa. Namun, ketika kita berani melangkah untuk keluar dari zona nyaman dan menjawab panggilan hidup, kita akan selalu menikmati setiap proses dalam hidup kita baik suka maupun duka dan hidup kita bermakna bagi diri sendiri maupun orang lain.

Tambahannya, Robin Sharma berkata, “Makna dari sebuah kehidupan adalah hidup yang bermakna.”.

Terakhir, Tony Hsieh mengatakan tujuan dalam mewujudkan panggilan hidupnya, “Mengirimkan kebahagiaan di dunia ini.”.