Penerapan Budaya Organisasi Pada UMKM Medan Second Shoes dan Pengaruh nya Terhadap Kinerja Serta Perkembangan Usaha

Oleh : Anisa Nandita Hafiz Damanik

Di zaman sekarang, fashion merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan
oleh semua orang, terutama para anak muda. Para anak muda selalu antusias dalam menggunakan fashion dan selalu ingin terlihat fashionable. Salah satu cara untuk terlihat fashionable adalah dengan menggunakan barang yang bermerek terkenal, salah satu nya sepatu. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa sepatu yang memiliki brand atau bermerek terkenal merupakan sepatu yang umumnya
mempunyai harga yang cukup mahal, tidak semua orang mampu membeli sepatu brand terkenal dengan kondisi yang baru. Solusi dari hal tersebut adalah melalui thrifting. Thrifting sendiri adalah kegiatan membeli produk bekas yang berkualitas.

Thrift shop merupakan salah satu UMKM yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja. Seiring dengan popularnya usaha thrifting, maka akan semakin banyak pula persaingan yang terjadi dengan usaha yang menjual produk serupa. Maka, para pengusaha dibidang thrifting harus dapat menciptakan keunggulan dan mengembangkan usaha nya. Salah satu cara untuk meningkatkan keunggulan dan mengembangkan usaha thrifting tersebut adalah melalui konsep Budaya Organisasi.

Budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang ada di suatu kelompok dan digunakan sebagai tuntunan mereka dalam berperilaku serta membedakannya dengan kelompok lain.

Salah satu usaha thrift yang menerapkan budaya organisasi adalah Medan Second Shoes adalah salah satu UMKM di bidang fashion sepatu. Medan second shoes didirikan pada tahun 2016 oleh seorang pria bernama khalid walid. Khalid merupakan seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Khalid mendirikan usaha ini karena melihat mulai popularnya usaha di bidang barang bekas branded.

Medan second shoes menjual sepatu second dengan berbagai brand terkenal
seperti Nike, Adidas, Puma, Converse, New Balance, Vans, Balenciaga, Under
Armour dan banyak lagi. Semua sepatu yang dijual di Medan second shoes sudah terjamin keaslian produknya. Sebelum menerima sepatu dari pemasok, para karyawan di Medan second shoes sudah terlebih dahulu memeriksa sepatu-sepatu yang akan mereka jual nantinya.

Adapun budaya organisasi yang mereka lakukan yaitu :

1. Budaya Organisasi Disiplin
Seluruh karyawan yang ada di Medan second shoes selalu disiplin terhadap diri mereka. Setiap hari senin sampai jumat para karyawan selalu memakai pakaian seragam, dan dihari sabtu dan minggu mereka memakai baju bebas. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kesan rapi dan sopan kepada sesama karyawan maupun kepada konsumen.

2. Budaya Kerja Tepat Waktu
Budaya kerja tepat waktu di terapkan pada Medan second shoes. Tepat waktu adalah kata sifat, yang mencerminkan ketepatan waktu, yaitu terjadi suatu peristiwa sesuai dengan jadwal atau rencana. Ini digunakan untuk berbicara tentang sesuatu yang terjadi, tiba atau dilakukan, pada set atau waktu yang diharapkan dan tidak terlambat. Budaya kerja tepat waktu tentu harus dilakukan oleh semua karyawan.
Contoh nya jika ada pelanggan yang memesan produk sepatu di hari
yang telah ditentukan, maka para karyawan harus bisa tepat waktu dalam mengantarkan pesanan produk tersebut. Selain itu, dalam bekerja sama dengan pemasok, pihak. Seluruh karyawan Medan second shoes
juga menaati peraturan mengenai waktu, dimana mereka harus hadir di toko tersebut.

3. Ramah Dalam Melayani Pelanggan
Dalam melayani setiap pelanggan yang ada, pihak Medan second shoes selalu mengutamakan keramahan kepada pelanggannya. Para karyawan Medan second shoes selalu membukakan pintu dan mengucapkan “selamat datang kak, silahkan dipilih sepatunya”. Hal
tersebut di ulang berkali-kali setiap ada pelanggan yang membeli.

4. Budaya Selalu Berinovasi, Kreatif, dan Selalu Memberikan Ide
Medan second shoes selalu memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk selalu berinovasi menciptakan berbagai ide, kreatif dan saling memberikan ide antar karyawan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menjual produk dan untuk terus mengembangkan usaha UMKM tersebut. Seperti misalnya, jika penjualan toko tersebut sedang menurun, maka owner dan para karyawan akan langsung mengadakan pertemuan untuk membahas hal tersebut. Setiap karyawan diberikan ruang dan kesempatan untuk mengutarakan ide yang dimilikinya. Jika penjualan yang menurun,
maka para karyawan akan melihat terlebih dahulu penyebab dari masalah tersebut, dimana masalah tersebut bisa saja muncul karena postingan di sosial media yang kurang menarik, promosi yang kurang dan hal penyebab lainnya. Setelah itu, baru kemudian para karyawan dan owner harus menemukan solusi terbaik untuk masalah tersebut.

Dengan budaya organisasi yang mereka terapkan, para karyawan juga
merasa bahwa kinerja yang mereka lakukan terus meningkat. Para karyawan yang pada awalnya tidak tepat waktu dan disiplin, setelah melihat dan memperhatikan
budaya organisasi di toko tersebut, maka ia pun merubah perilakunya. Para karyawan yang bekerja lembur pun juga diberikan kompensasi. Hal tersebutlah yang membuat para karyawan di Medan second shoes merasa sangat senang dan bersemangat untuk meningkatkan kinerja mereka.

Para karyawan rutin melakukan pengecekan kepada sepatu untuk menjamin original dan kualitas sepatu. Karena hal tersebut, para pembeli merasa sangat senang, karena barang yang dibeli sudah terjamin orginal
dan berkualitas tinggi. Karena tau bahwa sepatu yang dijual sudah berkualitas dan original.

 

Redaktur : Jihan

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.