Perbedaan Demam DBD Dan Malaria – Demam berdarah dengue (DBD) dan malaria adalah dua penyakit menular yang seringkali disalahartikan karena gejala awal mereka dapat mirip. Namun, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara DBD dan malaria:
Baca Juga:
Macam-macam Penyakit Tulang Belakang
5 Makanan Menyebabkan Asam Lambung Naik
Perbedaan Demam DBD Dan Malaria
- DBD (Demam Berdarah)
- Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
- Gejala utama adalah demam tinggi, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, ruam, dan dalam kasus parah, pendarahan internal yang dapat mengancam jiwa.
- Gejala biasanya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.
- Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Perawatan melibatkan manajemen gejala dan pemantauan ketat. Penting untuk menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.
- Malaria
- Disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
- Meliputi demam berulang, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan dalam kasus parah, anemia dan kerusakan organ.
- Waktu inkubasi tergantung pada jenis Plasmodium yang menyebabkan infeksi, tetapi gejala dapat muncul dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.
- Malaria dapat diobati dengan obat antimalaria yang efektif. Jenis obat yang digunakan akan bergantung pada jenis Plasmodium yang menyebabkan infeksi dan tingkat keparahan penyakit.
Meskipun terdapat perbedaan ini, penting untuk mencari bantuan medis segera jika mengalami gejala yang mencurigakan dari salah satu penyakit ini, terutama apabila berada di daerah dengan risiko tinggi.