Perilaku di Media Sosial Tentukan Kesuksesan Wawancara Kerja

Perilaku di Media Sosial Tentukan Kesuksesan Wawancara Kerja

Dalam wawancara kerja, pihak perusahaan tidak hanya mengecek foto dan informasi yang Anda sertakan dalam curriculum vitae atau CV. Ternyata, sebuah survei terbaru mengungkapkan bahwa kini banyak pihak perekrut mengecek perilaku kandidat karyawan di media sosial sebelum mereka diterima di perusahaan.

Survei tersebut dihelat oleh Domain.ME terhadap 300 orang profesional di bidang personalia. Hasilnya, ditemukan bahwa satu dari lima profesional personalia menyeleksi kandidat dengan mengecek foto-foto Facebook. Bahkan, 50 persen dari mereka mengaku cukup sering mengecek akun Facebook sang kandidat.

Selain itu, 25 persen profesional yang disurvei mengaku melakukan pencarian cepat tentang kandidat melalui mesin pencari Google. Foto-foto Facebook dan unggahan-unggahan pada Twitter merupakan dua bagian potensial yang dijadikan pertimbangan dalam menerima karyawan baru, selain riwayat pekerjaan.

"Hal terbesar yang ditemukan oleh riset ini adalah media sosial memberikan informasi negatif kepada para karyawan di bidang personalia, ketimbang informasi positif," ujar Natasa Djukanovic, Direktur Sales & Marketing Domain.ME.

Survei tersebut menyatakan bahwa 61 persen profesional di bidang personalia menggunakan informasi yang mereka temukan di dunia maya untuk mengidentifikasi hal-hal krusial yang perlu diperhatikan dari seorang kandidat. Sebanyak 71 persen profesional akan mengabaikan kandidat yang memiliki foto yang mengarah ke hal seronok. Kemudian sebanyak 69 persen profesional mengabaikan kandidat yang mengunggah komentar negatif tentang pekerjaan.

Di samping itu, 60 persen profesional tidak akan menerima kandidat yang menampilkan foto sedang berpesta atau menenggak minuman alkohol pada akun media sosial. Hanya 30 persen profesional yang akan mengeliminasi kandidat apabila mereka melihat opini kontroversial terkait isu sosial dan politik.

Meskipun demikian, pihak perusahaan akan senang apabila kandidat memiliki situs personal, seperti misalnya blog. Pasalnya, keberadaan situs personal ini akan menciptakan kesan bahwa kandidat tersebut memiliki sifat positif dan profesional.

"Memiliki situs profesional adalah cara terbaik untuk menyajikan pengetahuan dan minat Anda. Selain itu, CV Anda pun menjadi dapat diakses secara online. Perekrut ingin situs personal membantu mereka mendefinisikan kandidat yang mereka cari dengan lebih baik," terang Djukanovic.

Sumber: http://female.kompas.com/read/2015/08/11/070000520/Ternyata.Perilaku.di.Media.Sosial.Tentukan.Kesuksesan.Wawancara.Kerja

Leave a Reply

Your email address will not be published.