Press Release Webinar Colorful Ramadhan “Quater Life Crisis: Cara Mengatasi Burnout”

Hallo YOTers!
Beberapa waktu lalu YOT Banyuwangi telah mengadakan Webinar Colorful Ramadhan dengan tema “Quarter Life Crisis: Cara Mengatasi Burnout” pada Minggu, 3 April 2022. Tema ini kami angkat berdasarkan kondisi generasi milenial di Era Sandwich yang sangat membutuhkan cara untuk mengatasi burnout akibat banyaknya tekanan. Kegiatan ini diadakan oleh divisi program, khususnya subdivisi catalyst (pendidikan).

Presiden YOT Banyuwangi, Desy Romadhona dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Ketika kita mengalami burnout, jangan dibiarkan sampai berlarut-larut, karena dampaknya akan semakin besar hingga menyebabkan stres.”
Ketua panitia webinar, Ilham Sasmito pun menyebutkan bahwa, “Burnout adalah kondisi dimana seseorang sedang mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan stres berlebih dan berkepanjangan. Kondisi ini bisa membuat seseorang kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan pekerjaannya.”

Tapi jangan khawatir, karena pada webinar kali ini YOT Banyuwangi telah mengundang pembicara seorang Mahasiswa Aktif Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada sekaligus Asisten Psikolog Unit Konsultasi Psikologi Universitas Gajah Mada 2020/2021, Tri Aji Wicaksono yang tentunya jauh lebih paham tentang bagaimana atau apa sih cara paling tepat yang bisa kita lakukan dalam mengatasi burnout?. Tidak lupa juga beliau akan menjelaskan secara singkat tentang apa sih burnout itu?. Alasan terjadinya dan banyak materi-materi lain yang tentunya daging banget.

Dalam pemaparan materinya, Tri Aji Wicaksono atau biasa disapa Kak Aji menyebutkan bahwa Quarter Life Crisis adalah perasaan tidak menentu atau krisis kenyamanan di usia 20-30 tahunan.

Ciri-ciri orang yang sedang mengalami Quarter Life Crisis antara lain sebagai berikut.
1. Sering mempertanyakan “Apakah ini mimpiku atau mimpi orang tuaku?”
2. Merasa rendah diri (comaning).
3. Perilaku membandingkan diri dengan orang terdekat juga termasuk loh YOTers. Seperti, “Dulu bapak itu usia segini udah jadi pengusaha sukses, kamu gimana?”
4. Ragu dengan kemampuan diri sendiri.
5.Interpersonal (Semakin dewasa, semakin kecil pula circle pertemanan YOTers,).
6. Minimnya motivasi.

Apakah setiap orang memiliki Quarter Life Crisis?
Gak selalu, ada kemungkinan orang tidak mengalami Quarter Life Crisis meskipun sebagian besar orang akan mengalami Quarter Life Crisis.

Apa Quarter Life Crisis itu wajar?
Jawabannya adalah Ya. Karena manusia mengalami masa transisi, yaitu tugas perkembangan seperti :
Remaja : Eksplorasi diri.
Dewasa : Dituntut untuk berdiri di kaki sendiri. YOTers ingat tidak, waktu kecil kayanya gampang banget mengadu ke orang tua kalau ada masalah, tapi ketika dewasa YOTers merasa malu dan mampu untuk menyelesaikan semuanya sendiri.

Cara mengatasi burnout yaitu istirahat. Sederhana bukan? Tapi istirahat kita itu juga harus berkualitas dengan tanda terlihat segar setelah bangun. Kebanyakan dari kita kalua lelah bukannya istirahat, malah memikirkan sesuatu yang tidak jelas. Benar kan YOTers? Selain dengan istirahat atau tidur, YOTers juga bisa memanjakan diri dengan melihat oppa-oppa Korea atau melakukan kegiatan yang positif lainnya. Pikirannya dihentikan sejenak. Atau yang lebih efektif lagi adalah dengan jalan-jalan atau refreshing ke tempat-tempat wisata.

Apa sih ciri-ciri burnout?
1. Lelah tiada henti.
2. Produktifitas menurun atau tidak bisa aktif.
3. Sensitif secara emosional.
4. Ekspektasi berlebihan atau takut dan malas bertemu hari esok.

Tetapi selain bahaya, ternyata burnout juga memiliki manfaat. Manfaat mengalami burnout antara lain sebagai berikut :
1. Agar bisa merefleksi diri melalui evaluasi.
2. Lebih bisa mengenali diri sendiri. Ketika mengalami kejadian yang sama, maka YOTers akan sadar dan tidak akan mengulangi kejadian yang sama setelah tahu akibatnya.
3. Meningkatkan awareness. Ketika YOTers stress, YOTers akan siap dengan ketidaknyamanan yang sebelumnya udah pernah dilakuin.
4. Kritis terhadap diri sendiri, maka YOTers akan berhenti sejenak atau mencari bantuan.
5. Dijadikan bekal untuk kesepakan dengan menerima yang terjadi, mengenali diri sendiri dengan positif atau dibantu dengan pendapat orang lain atau asisme psikologi.
6. Pahami apa yang YOTers lakukan, mencari goals yang membangun motivasi.
7. Stop contering, meski susah-susah gampang untuk memberhentikan, karena yang tahu itu diri YOTers, sendiri bukan orang lain.
8. Berani mengambil keputusan, tetapkan goalsnya. Setiap keputusan pasti ada resikonya. Untuk itu, cari sosok yang bisa dijadikan motivasi.

Nah, itu dia adalah ringkasan dari materi Webinar Colorful Ramadhan dengan tema “Quarter Life Crisis: Cara Mengatasi Burnout, sebagai salah satu rangkaian dari YOT Share Ramadhan, melalui Webinar Colorful Ramadhan ini, panitia mengajak para peserta acara untuk berpartisipasi dalam gerakan #BerbagiSesama dengan melakukan donasi untuk teman-teman panti asuhan dalam rangka bulan suci Ramadhan.
Gerakan #BerbagiSesama sampai saat ini telah mengumpulkan donasi dengan total  Rp 2.122.106 dan akan diserahkan kepada Panti Asuhan Al-Ikhlas Tegaldlimo Banyuwangi pada tanggal 17 April 2022. Dengan donasi yang terkumpul ini, maka dapat membantu adik-adik panti asuhan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan kebahagiaan.

 

Penulis: Yesy Noviantari dan Tim Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published.