[PROSA] Timeline

TIMELINE

By
Janika Sri Ayumi

Di usia 6-7 tahun kita masuk sekolah dasar.
Usia 12-15 tahun kita disibukkan untuk mengumpulkan prestasi.
buy clomid generic https://buynoprescriptionrxonline.com/clomid.html over the counter

Di usia 17-20 tahun kita masuk perguruan tinggi.
Di usia 21-22 tahun kita sudah harus lulus dari perguruan tinggi, dan mendapat pekerjaan.
Di usia 25-28 tahun tentu kita sudah sepantasnya mapan dalam pekerjaan, dan menikah.
buy doxycycline online 000ip39.wcomhost.com/wordpress1/wp-content/themes/fusion/lang/new/doxycycline.html no prescription

Lalu, di usia 30-35 tahun waktu yang tepat untuk memiliki rumah dan keturunan.

Siapa sebenarnya yang membuat aturan itu?
buy bactroban online 000ip39.wcomhost.com/wordpress1/wp-content/themes/fusion/lang/new/bactroban.html no prescription

Siapa yang akan menghakimi kita jika tidak mengikuti garis waktu itu?
Kenapa harus diikuti?
Apa yang akan terjadi jika semuanya tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dan membuat garis waktu itu berantakan?

Terkadang, orang-orang terlalu sibuk memikirkan garis waktu dan penghakiman yang ditentukan manusia lain, sampai mereka lupa bahwa yang seharusnya yang menentukan garis waktu mereka adalah proses yang dilewati oleh masing-masing orang. Dan kita, berkembang sesuai dengan proses itu.

Memangnya kenapa jika tidak secepat yang lain?

Bukankah garis waktu yang aku, kamu, dan kita semua miliki itu hanya pinjaman saja dari-Nya?
Untuk apa juga berlomba kecepatan dengan orang lain jika dalam prosesnya justru membuat kita tersiksa, kehilangan arah, dan berakhir terseok?
Bagaimana jika dalam proses berlari untuk mengejar ketertinggalan, dan memenuhi garis waktu yang sudah ditentukan manusia itu kita justru terjatuh, dan bahkan tak sanggup lagi untuk berjalan?
Dia mengambilnya, mengambil garis waktu yang seharusnya bisa kita selesaikan dengan cara kita.
Kalo sudah seperti itu, kita bisa apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published.