Puasa dan Gaya Hidup Konsumtif

puasa dan gaya hidup konsumtif

Bulan april tepat menjadi bulan suci Ramadhan pada tahun 2022. Bulan Suci Ramadhan ini adalah bulan untuk mengingatkan kita untuk terus berbuat kebaikan dan mendongkrak nilai ketaqwaan manusia. Namun demikian, dari semua kemeriahan bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang tanpa disadari orang-orang rutin melakukannya, apalagi ketika memasuki bulan Ramadhan. Gaya hidup konsumtif sangat kelihatan terjadi pada bulan ini, terlebih pada sektor sandang dan pangan. YOTers bisa lihat dari maraknya iklan makanan khas ramadhan di berbagai media. Selain itu banyaknya bermunculan promo-promo special ramadhan dan lebaran di berbagai pusat perbelanjaan, baik offline maupun online.

YOTers, yang mau di highlight adalah gaya hidup konsumtif kita yang mungkin sudah terlalu besar dari inti ramadhan itu. Alih-alih tingkat ketaqwaan kita bertambah, malah berlaku konsumtif yang berlebih. Mulai dari mengeluarkan banyak anggaran untuk memenuhi ritual buka puasa bersama di restoran mewah, tongkrongan kuliah atau teman teman alumni; melakukan “balas dendam” dengan mengkonsumsi banyak makanan setelah menahan lapar di siang hari, hingga bernafsu memborong banyak pakaian yang sejatinya tidak begitu dibutuhkan karena terpicu oleh diskon selama momen bulan Ramadhan dan perayaan Lebaran.

YOTers Bisa Baca Ini Juga Ya 🙂

Diet Puasa (Intermittent Fasting) Perlu Gak Sih?

Tips Meningkatkan Kualitas Diri

Lalu ada yang mengganti atau mengubah gaya berbusana dengan tema islami. Sebenarnya ini bukanlah sebuah kewajiban, karena hakikat dan manfaat puasa bukan terletak dari ritualnya tapi dari segi spiritualnya. Kemudian kalau YOTers tipe yang suka “balas dendam” dengan mengkonsumsi banyak makanan setelah kurang lebih 13 jam berpuasa, juga bukan perilaku yang baik. Malahan akan menimbulkan masalah kesehatan. Point penting disini adalah menahan diri agar tidak konsumtif untuk suatu hal yang mungkin tidak terlalu penting atau tidak wajib. YOTers harus bisa menahan diri layaknya hakikat dari puasa itu untuk suatu hal yang mungkin merugikan dan tidak bermanfaat.

Kemeriahan dan kebersamaan dalam bulan suci Ramadhan ini perlu kok dipertahankan dan dijaga. Jika memang punya rejeki lebih, mungkin bisa dialokasikan ke donasi atau punhal baik lainnya. Hanya saja jangan sampai gaya hidup konsumtif lebih besar dari tingkat ketaqwaan dalam berpuasa.

 

Anak muda harus bisa melakukan hal yang produktif dan berdampak bagi sekitar. YOTers semangat ya puasanya, jangan lupa menebar kebaikan!

Stay healthy, stay productive and see you on top!

Ingin mendapatkan konten-konten inspiratif bagi anak muda seputar karir, bisnis, dan dunia pendidikan? Yuk kunjungi YouTube Young On Top. Atau tonton video di bawah ini!