Riliv for Company: Menyadari Urgensi Kesehatan Mental Karyawan

Pernahkah kamu merasa lelah dan kehilangan motivasi untuk bekerja? Tenang, kamu nggak sendirian dan situasi tersebut sangat wajar.

 

Mengingat pada tanggal 10 Oktober nanti kita akan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, YOT akan ajak kalian mengulas pentingnya kesehatan mental, utamanya di lingkungan pekerjaan dan upaya yang dilakukan Riliv terhadap isu ini.

Demotivasi, burnout, dan berbagai kendala terkait mental lainnya juga diperparah oleh pandemi.

Pandemi Covid-19 berkontribusi secara negatif terhadap kondisi kesehatan fisik maupun mental semua orang, tak terkecuali para pekerja.

Rutinitas pekerjaan yang berubah drastis dan situasi yang chaos akibat mudahnya penularan virus menyebabkan stres berlebihan.

 

Separah apa kondisi pekerja kita?

Berdasarkan data yang dihimpun Ipsos bersama World Economic Forum, sebanyak 13.000 pekerja di 28 negara mengalami gangguan mental akibat pekerjaan yang tidak tentu dan perubahan rutinitas.

Well, kalau kita tilik data yang lebih spesifik di Indonesia, menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), sebanyak 75% pengguna layanan swaperiksa psikologis mengalami masalah psikologis.

Another fact is… lebih 75% dari pengguna layanan swaperiksa tersebut berada di rentang usia 20-40 alias usia produktif bekerja.

Artinya?

Masalah kesehatan mental dan dunia kerja tidak bisa dipisahkan. Jika kita ingin membahas kesejahteraan para pekerja, of course kita harus perhatikan juga kesehatan mereka baik fisik maupun mental.

 

Udah diatur perundang-undangan juga lho

YOTers, tahu nggak kalau perusahaan atau setiap tempat kerja itu harus melakukan “Penyelenggaraan Kesehatan Kerja” yang juga mencakup peningkatan kesehatan fisik dan mental.

Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja.

Jadi kalau ada tempat kerja yang nggak memenuhi ini, hmm… red flag.

 

Riliv for Company, Concern Riliv terhadap Kesehatan Mental Karyawan

 

W is for Work and Well-being

—UNICEF

 

Masalah kesehatan mental yang dialami para pekerja, kalau tidak segera diatasi bisa berdampak pada penurunan produktivitas. Nah kalau keadaan ini meluas, tentu situasi ekonomi maupun kualitas kesehatan masyarakat kita bakal memburuk.

That’s why, Riliv berusaha menjawab isu ini dengan menghadirkan “Riliv for Company”, sebuah layanan kesejahteraan mental karyawan dengan akses mudah di mana dan kapan saja.

Riliv menyediakan jasa konseling serta meditasi secara online. Saat ini aplikasinya sudah diunduh sebanyak 500.000+ dan berhasil mendapatkan Penghargaan Google Play Best Unique App 2019.

Kembali ke pembahasan kita tentang Riliv for Company, Riliv ingin membantu perusahaan membangun sistem Employee Assistance Program yang bisa diakses dengan gampang. Tujuannya sudah jelas, memberikan dampak positif secara riil pada kesejahteraan mental serta performance para karyawan.

 

Ada yang ditawarkan program ini?

  • Solusi kesehatan mental oleh psikolog profesional dan pakar teknologi
  • 500+ konten tentang mindfulness dan self-care untuk para karyawan

Langkah yang dilakukan Riliv ini benar-benar relevan dengan tantangan kerja masa kini, dimana kita dipenuhi ekspektasi, pressure dari berbagai sisi, dan trauma pasca pandemi.

 

Jika merasakan burnout atau gejala gangguan mental, segera reach out bantuan baik dari orang terdekat maupun profesional seperti psikolog atau psikiater.

Stay strong YOTers! Jangan lupa kalau kamu juga manusia yang butuh istirahat. Kesehatan baik fisik maupun mental adalah harta yang berharga.

 

Rekomendasi buat Kamu Baca

 

Butuh inspirasi?

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.