SAINS : Jawaban Kekuatan ‘Be Grateful’

SAINS: Jawaban Kekuatan ‘Be Grateful’

 

Haiii YOTers…Sudahkah kalian Bersyukur hari ini…???

Well. Banyak diantara kalian yang pasti menemukan pertanyaan itu. Entah di ‘sosmed’ atau dari teman-teman kalian.

Memang pertanyaan itu udah enggak awam lagi di telinga kita. Dan bukan berarti pertanyaan itu kalimatnya ‘pasaran’, karena terlalu banyak yang memakai pertanyaan itu. Tapi…Kenapa sih orang-orang menanyakan hal itu?? Kenapa kita harus Bersyukur?? Memangnya apa yang terjadi jika kita tidak Bersyukur?? Adakah YOTers yang bisa jawab???

Well. Pasti kalian akan menjawab “Kalian enggak akan bahagia kalau kalian enggak bersyukur. Ya pastinya kalau kalian enggak bersyukur bakal ngerasain kurang terus, apapun yang dikasih Allah itu rasanya kurang terus. Akhirnya kalian uring-uring an sendiri karena apa-apa itu kurang”. Jawaban itu aku enggak bisa bilang salah. Karena memang begitu kenyataannya. Lalu orang kritis bertanya, “Kenapa bisa begitu? Apa korelasi nya antara bersyukur sama bahagia, toh bahagia juga enggak akan bikin sukses. Logika nya  apa, kenapa begitu? “

Kalau kalian termasuk orang kritis seperti itu pasti sampai sekarang terus menerus jadi polemik di otak kalian, terus menjadi tanda tanya besar dalam pikiran. Hufft bete ya pastinya.

Tenang YOTers. Aku akan jawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan so pasti aku juga akan jelaskan jawabanku kok. Dan jawabanku berdasarkan SAINS. Yup. Pasti kalian pernah donk dapat pelajaran IPA. Kita kulik lagi ya ingatan pelajaran IPA nya, terkhusus Biologi.

 

Well. Sistem Koordinasi manusia itu ada dua, yaitu Sistem Saraf dan Sistem Hormon, yang kerjanya saling mempengaruhi. Sistem saraf ada dua juga, saraf pusat (terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang) yang fungsinya sebagai ‘pengolah data’ dan saraf tepi yang fungsinya menerima atau mengindera (sensorik) rangsangan dan menggerakan (motorik) anggota tubuh, kelenjar, ataupun organ tubuh.

Secara sederhana: sensorik-otak(merangsang)-motorik

Kita lanjut ya YOTers…Aku ambil contoh dari kerja sistem koordinasi yang saling mempengaruhi, yaitu hubungan antara bagian otak bernama hipotalamus (bagian sistem saraf) dengan kelenjar hormon yang berada didekatnya yaitu hipofisis atau pituitari (bagian sistem hormon). Hubungan keduanya berbanding lurus, jika hipotalamus menghasilkan releasing hormone, maka hipofisis akan menghasilkan hormon tertentu. Sebaliknya, jika hipotalamus menghasilkan inhibiting hormone, maka hipofisis akan berhenti menghasilkan hormon tertentu. (Kerja hipofisis dipengaruhi hipotalamus).

Hipofisis ini merupakan kelenjar hormon utama pada tubuh karena dapat mempengaruhi ‘kerja’ kelenjar lainya. Karena itu Hipofisis sering disebut sebagai Master of Gland atau ‘Rajanya Kelenjar’. Dan aku tekankan lagi bahwa kerja hipofisis dipengaruhi oleh hipotalamus, bagian otak yang mengatur emosi atau tingkah laku kita.

Nah lalu gimana cara kerja kalau kita bersyukur? Terutama yang berkaitan dengan kejadian biologis di dalam sistem koordinasi kita?

Perasaan Bersyukur menstimulasi hipotalamus dan hipofisis untuk menghasilkan hormon Endorphin. Salah satu efek meningkatnya jumlah endorphin adalah berkurangnya rasa sakit, hal ini dikarenakan ‘laporan’ rasa sakit tidak sampai ke otak.

Jika terjadi peningkatan jumlah endorphin maka dapat meningkatkan hormon Dopamine, peningkatan jumlah dopamine dapat meningkatkan emosi dan perasaan positif seperti : bahagia.

Peningkatan jumlah dopamine juga dapat meningkatkan motivasi kita untuk melakukan sesuatu. Pada penelitian juga menyebutkan orang yang bersyukur akan meningkatkan rasa optimisme sebesar 5-15%, rasa iri nya menurun, kepercayaan diri meningkat, spiritualisme pun meningkat, dan jika hal-hal positif meningkat maka mudah bagi kita untuk menuju sukses ala kalian masing-masing karena tubuh memberikan dorongan kuat untuk kearah sukses.

Kesimpulannya: banyak sekali efek samping dari ‘Be Grateful‘ atau bersyukur , seperti yang saya sebutkan diatas bahwa bersyukur dapat memberikan efek positif secara biologis maupun psikologi.

So YOTers. Bisa dibilang BERSYUKUR / BE GRATEFUL adalah terapi diri untuk melatih diri menuju hal-hal positif. Jangan biarkan hipotalamus dan hipofisis kita menstimulasi sesuatu yang mengakibatan kita menuju arah negatif. Karena sukses tidak diawali dengan pikiran-pikiran negatif. Iya kan?

Dan terakhir. Sudahkah kalian Bersyukur hari ini…???

Sekian. I am Nova Rizki Anggraini.

See you on top.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.