Sampah Si Sumber Masalah

sampah sumber masalah

 

Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana perjalanan sampah yang kamu hasilkan akan berakhir dimana? Yap gambar diatas diatas adalah tempat berakhirnya sampah yang kamu hasilkan. Tempat tersebut adalah TPST Bantar Gebang Bekasi, Jawa Barat. Lahan seluas 117,5 hektare tersebut seakan telah menjadi bagian dari kehidupan Kota Bekasi. TPST Bantar Gebang tidak hanya menjadi tempat pembuangan akhir dan pengelolaan limbah semata, banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya melalui lahan tersebut. Warga sekitar mengumpulkan sampah-sampah yang masih memiliki “nilai’ untuk dijual kembali.

Tercatat melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tahun 2019 dalam satu hari rata-rata sampah yang masuk ke Bantar Gebang sebanyak 7.424 ton, angka yang fantastis bukan?. Tapi perlu diingat, angka tersebut hanya sampah yang berhasil dikelola oleh Pemerintah. Sekitar 30% sampah tidak terkelola dengan baik yang artinya mencemari lingkungan dan dalam 1 hari TPST Bantar Gebang hanya mampu mengelola limbah daur ulang sebanyak 6 ton saja. Oleh karena itu banyak spekulasi yang mengatakan bahwa TPST Bantar Gebang tidak akan mampu menerima sampah lagi pada tahun 2026.

Penulis menyadari hal tersebut akan terjadi nantinya. Bayangkan saja, jalan yang dibuat untuk  pembuangan di Bantar Gebang merupakan tumpukan sampah lama yang entah berapa usianya dan ditutupi aspal untuk dijadikan akses jalan pembuangan. Jadi secara tidak langsung, truk sampah tersebut membuang sampah diatas sampah. Mendengar kalimat ini tentunya sungguh memperihatinkan. Sampah sumber masalah benar benar akan terasa.

Cara sederhana untuk mengurangi penumpukan sampah di TPST Bantar Gebang adalah pemilahan sampah melalui sumbernya. Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga, dengan peraturan ini Pemprov DKI mewajibkan seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk memilah sampahnya.

Sejatinya masyarakat bisa mendapatkan pendapatan melalui sampah yang mereka hasilkan dan menjualnya ke pengepul terdekat. Sampah yang memiliki harga bisa seperti; kardus, botol minuman, gelas plastik, alumunium, kaleng, dan masih banyak lagi jenis sampah yang mempunyai nilai jual.

Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali layanan jasa yang menawarkan penjemputan sampah pilah rumah ke rumah. Dengan membayar iuran perbulannya, sampah yang kita kumpulkan bisa dijemput dan dibayarkan sesuai berat yang diberikan. Kamu bisa mencari berbagai informasi seputar penyedia layanan penjemputan sampah pilah di Internet yang mencakup area tempat tinggal mu. Jadi sampah sumber masalah sudah bisa teratasi sedikit demi sedikit.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk menjadi bagian dari pejuang lingkungan hidup Indonesia?

 

Penulis:
Reza Dwisyach