Sejarah Singkat Perpustakaan Dari Dulu Sampai Sekarang Part 2

Pada masa kekhalifahan Harun al-Rasyid berdiri sebuah lembaga dokumentasi yang menjadi pusat penelitian dan perpustakaan bernama Khizanah al-Hikmah yang kemudian berganti nama menjadi Bait al-Hikmah. Kisah 1001 Malam menjadi salah satu karya terbesar yang lahir dan tersimpan di Bait al-Hikmah. Namun, pada masa Perang Salib (1096-1798) terjadi sebuah tragedi. Dengan dimusnahkannya Bait al-Hikmah oleh serbuan bangsa Tartar Mongol pada masa itu(Mathar 2013).

Pada perkembangan selanjutnya, penemuan mesin cetak bertenaga uap oleh Johanes Gutenberg menjadi landasan penting dalam berdirinya perusahaan cetak pada masa itu. Dengan munculnya berbagai surat kabar, penyebaran informasi menjadi semakin cepat. Hal tersebut disadari atau tidak berdampak terhadap pola hidup masyarakat.

Tingginya minat masyarakat dengan segala hal yang berbau teknologi lambat laun mengubah perilaku dan kebiasaan mereka dalam mencari informasi (Suharso and Muntiah 2020). Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi. Sehingga perpustakaan konvensional dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Keberadaan perpustakaan konvensional lambat laun akan mulai ditinggalkan dengan adanya sistem informasi perpustakaan yang telah terotomasi.  Sistem otomasi perpustakaan sudah menjadi kebutuhan bagi organisasi perpustakaan karena banyak memberikan manfaat (Kurniawan et al. 2020).

Dalam penerapan sistem otomasi perpustakaan dibutuhkan komponen komponen dasar seperti hardware, software, dan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan dan mengawasinya (brainware). Apabila salah satu komponen tidak berfungsi dengan baik, akan berpengaruh terhadap kinerja sistem secara keseluruhan yang menjadi tidak optimal (Taufiq Mathar 2020). Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari pemangku kebijakan agar peran perpustakaan sebagai lembaga pengelola dan penyebar informasi dapat optimal dalam melayani pemustaka.