Serunya Solo Travelling

*Sumber : unsplash

Pernah ga sih kepikiran buat solo travelling? Atau kamu sudah pernah mencobanya? Tahun 2014 saya mencoba untuk solo travelling ke Penang, Malaysia selama tiga hari dua malam. Pertama kali pergi travelling sendirian dan keluar negeri pula. Saya banyak mencari referensi dari internet, seperti tempat wisata, penginapan, makanan, dan apa saja yang dipersiapkan.

Karena solo travelling, jadi itinerary yang dibuatpun suka-suka alias mau pergi mulai dari jam 12 siang ataupun mulai jam 8 pagi ngga ada yang permasalahin. Mau mengunjungi ke tempat A ataupun ke tempat B tidak ada yang melarang. Begitu pula yang saya alami ketika saya solo travelling ke Penang, Malaysia. Itinerary yang saya buat sungguh sangat sederhana, pagi hanya keliling George town melihat bangunan-bangunan tua yang masih terjaga dan malamnya mencoba beberapa street food. Sungguh tidak ada beban!

Dan keuntungan lainnya tidak perlu menyesuaikan jadwal dengan teman perjalanan. Saya bisa leyeh-leyeh di pantai dari pagi sampai sore, ataupun berjalan kaki melihat pemukiman lokal sampai malam. Tidak perlu ada perdebatan mau kemana dulu, mau ngapain saja ataupun mau makan apa.

Sudah pasti essensi solo travelling salah satunya selain mempercantik feed di instagram adalah dengan mengenal budaya lokal. Dengan solo travelling kamu akan sadar kalau di dunia ini banyak sekali bahasa yang berbeda, kebiasaan, bahkan cara makan pun berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain. Kamu jadi tahu pakaian adat dari suatu wilayah, kamu juga bisa mencoba makan makanan yang tidak pernah kamu makan, bahkan mungkin kamu akan tahu bahasa slang dari wilayah yang kamu kunjungi. Seru kan?

Yang terakhir menurut saya, ketika kamu solo travelling, kamu jadi tahu kapasitas diri kamu sampai mana. Kamu akan dicoba untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, bahasa yang baru, makanan yang tidak biasanya dan juga karakter orang-orang yang ada di wilayah tersebut. Dengan solo travelling kamu hanya mengandalkan diri kamu sendiri dan Tuhan. Pengalaman saya ketika pergi travelling ke Penang adalah saya kena cacar air! Disitulah saya “dipaksa” untuk harus tetap menikmati perjalanan saya dan juga tetap harus hati-hati agar tidak menularkan ke orang-orang. Rasanya mau pulang saat itu juga, tapi saya pikir lagi sayang juga karena waktu yang disiapkan tidak sebentar untuk travelling ini, pada akhirnya saya harus  bisa bertahan untuk dua hari kedepannya. Dan disitulah saya merasa lebih mengerti tentang diri saya sendiri.

 

Kalau pandemic Covid-19 ini sudah berakhir, coba deh untuk bikin list tempat yang mau kamu kunjungi, lalu pergi sendiri ke tempat tersebut, akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan banget.

Bagi yang pernah solo travelling, coba dong share cerita kamu di kolom komen, siapa tahu kita bisa jadi travelling bareng 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.