[SHORT STORY] Mind-Controller

Mind-Controller

By

Janika Sri Ayumi

 

“Jannie! Janniee!!” Teriak Maggie dari luar, Jannie yang masih setengah mengantuk itu berjalan sempoyongan menuju pintu rumah dan membukanya. “Ada apa?” tanya Jannie sambil mengusap matanya, Maggie menunjukkan sebuah USB berwarna hitam di tangannya, dengan mata yang berbinar dan wajah sumringah dia berbisik, “Aku.. Menciptakan sesuatu!”

https://images.pexels.com/photos/5474287/pexels-photo-5474287.jpeg?cs=srgb&dl=pexels-cottonbro-5474287.jpg&fm=jpg

Maggie menarik Jannie ke dalam ruang belajarnya. “Apalagii ke-randoman yang kau buat kali ini?” kata Jannie. Maggie tidak menjawab, dia menyalakan komputer Jannie dan memasang USB itu di PCnya.

“Ini,” kata Maggie sambil menunjuk USB itu, “Ini adalah sebuah revolusi mind-controller baru yang kukembangkan dalam sebulan ini!” Jannie mengambil kursi dan duduk di sebelah Maggie. “Benarkah? Kau bisa membuatnya?” Tanya Jannie dengan ragu. “Lihat sajaa, ini akan berhasil!”

Setelah komputernya menyala dan program dari USB Maggie mulai berjalan, Jannie kebingungan “Apa ini? Kenapa yang muncul malah video rusak?” tanya Jannie. Maggie menjawab, “ini belum terprogram sepenuhnya, tunggu saja.”

Setelah beberapa detik Maggie berkata pada Jannie, “Oh iya, karena aku terburu-buru kesini, aku jadi haus. Apa aku boleh minta segelas susu?” Jannie mendengus, “yaa baiklah baiklah.” Setelah itu dia turun ke bawah dan kembali dengan segelas susu untuk Maggie. “Nice, terimakasih.”

Setelah mendengar penjelasan dari Maggie bagaimana cara kerja USB itu, mereka berniat mencobanya pada tetangga depan rumah Jannie. Maggie memberikan program mind-controller itu dalam bentuk seperti spam massage kepada tetangga Jannie yang bernama Miss Angela untuk memberi mereka makanan serta sejumlah uang.

Dan benar saja, tidak sampai 5 menit kemudian, terlihat dari jendela kamar Jannie, Miss Angela datang ke rumahnya dan memberi mereka satu cetak pie apel dan beberapa lembar uang. “Makan yang banyak ya, ini juga uang untuk kalian jajan,” ujar Miss Angela setengah tersenyum. “Wah, terimakasih banyaak!” jawab Maggie.

Mereka senang rencana mereka berhasil. Jannie bertanya pada Maggie, “Luar biasa, apa kita bisa melakukan hal lain?” Maggie berpikir sejenak, kali ini Maggie ingin mencobanya pada skala yang sedikit lebih besar. Dia ingin mencuri sejumlah uang dari bank negara mereka dan memasukkannya ke rekening miliknya.

Membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk Maggie menjalankan rencana liciknya itu dan akhirnya benar saja, sejumlah uang dari bank itu masuk ke rekeningnya. “WAH! WAH! Ini gila, aku tidak perlu bekerja seumur hidupku hahaha!” Maggie tertawa histeris. Jannie hanya menganga tidak percaya akan penemuan hebat sahabatnya itu.

Maggie kemudian duduk kembali dan memegang kedua tangan Jannie, “Dengan begini aku bisa menguasai duniaa! Dunia sudah ditanganku kan?” Jannie mengangguk mendengar perkataan Maggie. Dia terlihat bahagia melihat sahabatnya itu senang, tanpa dia sadari bahwa dia juga sudah dikuasai oleh Maggie sejak dia disuruh mengambil segelas susu tadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.