Stalker: Pengertian, Bahaya, dan Contohnya!

Stalker adalah orang yang mengikuti, memantau, atau mengintai seseorang secara terus-menerus, tanpa persetujuan atau izin dari orang tersebut. Stalking dapat terjadi secara fisik atau melalui media sosial dan komunikasi digital.

Stalking sangat berbahaya karena dapat menyebabkan trauma emosional dan psikologis pada korban, serta meningkatkan risiko kekerasan fisik atau seksual. Stalking juga dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan, dan mengganggu kehidupan sehari-hari korban.

Selain itu, stalker seringkali memiliki niat buruk atau obsesi terhadap korban, yang dapat menyebabkan ancaman serius terhadap keamanan dan kesejahteraan korban dan orang-orang terdekatnya. Dalam beberapa kasus, stalker bahkan dapat melakukan kekerasan atau pembunuhan terhadap korban.

Jadi, sangat penting untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri dari stalker dan melaporkan perilaku stalker kepada pihak berwenang. Jangan menganggap stalking sebagai hal yang tidak berbahaya atau hanya sekadar kelakuan tidak menyenangkan, karena stalker dapat berbahaya dan dapat mengancam nyawa korban.

Berikut ini adalah beberapa contoh bahaya dari perilaku stalker:

  1. Stalker dapat membuat korban merasa tidak aman dan cemas karena mereka merasa selalu diawasi dan diikuti. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari korban dan membuatnya sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
  2. Stalker dapat mengirimkan pesan atau telepon secara berulang-ulang, mengancam korban atau keluarganya, atau bahkan mengunggah foto atau informasi pribadi korban ke media sosial tanpa persetujuan.
  3. Stalker dapat melakukan tindakan kekerasan fisik atau seksual terhadap korban, seperti menyerang atau memperkosa.
  4. Stalker dapat melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri atau merusak properti korban.
  5. Stalker dapat melakukan tindakan cyberstalking, seperti menyebarkan rumor atau mencari informasi pribadi korban di internet.
  6. Stalker dapat melakukan tindakan pemantauan secara intensif, seperti mengikuti korban ke tempat kerja atau rumahnya, bahkan hingga mengintai dari jauh dengan menggunakan kamera atau peralatan pengintai lainnya.

Baca Juga

Semua perilaku stalker tersebut dapat menyebabkan trauma emosional dan psikologis pada korban, serta meningkatkan risiko kekerasan fisik atau seksual. Oleh karena itu, sangat penting bagi korban untuk melaporkan perilaku stalker kepada pihak berwenang dan mengambil tindakan untuk melindungi dirinya.

Buat Anda anak muda Indonesia yang butuh bantuan biaya Pendidikan, YOT Beasiswa hadir untuk Anda!  Yuk Join YOTers dan isi form Beasiswa di sini ya: youngontop.com/yoters. Klik linknya di sini!