Sunk Cost Fallacy: Fenomena Nanggung, Sudah Setengah Jalan

YOTers, pernah merasa memperjuangkan sesuatu padahal tahu itu tidak akan pernah menghasilkan keuntungan? Jika pernah berarti kamu terperangkap dalam fenomena sunk cost fallacy. Dalam ilmu akuntansi, istilah ini bermakna, biaya hangus yang terjadi di masa lalu dan tidak dapat diubah sekarang maupun di masa mendatang.

Paradigma sunk cost fallacy

Jika dalam investasi, mereka yang terjebak sunk cost fallacy tetap invest karena sudah terlanjur banyak mengeluarkan uang dan merasa sayang untuk meninggalkan saham tersebut. Maka jika ingin disederhanakan lagi,  kita lebih memaksakan diri menonton film jelek di bioskop sampai habis.
buy cytotec online www.californiaretina.com/wp-content/themes/twentytwentythree/parts/html/cytotec.html no prescription

Dengan pikiran,”Nanggung, udah setengah jalan.” atau karena sayang sudah keluar uang untuk membeli tiket.

Dalam hubungan percintaan, mereka cenderung menipu rasionalitas dengan berbagai macam bentuk denial, berlindung dari argumen apologetik seperti “Pasti akan berubah kok”. Padahal hubungan mereka sudah di titik toxic relationship atau berbeda values dan prinsip hidup.

Sehingga masuk dalam fase akan menikah, tapi setelah 5 tahun pacaran kamu baru tahu ternyata pandangan dia tentang pendidikan anak berbeda jauh dengan kamu. Lalu berdalih, “Sayang banget sudah 5 tahun pacaran masa putus.” Maka posisi ini tanpa disadari mengalami sunk cost fallacy.

Sunk cost pun kerap kali dijumpai dalam bisnis dan instansi pemerintah. Contohnya:

  1. Pengusaha yang sudah menginvestasikan waktu, energi, uang dan harga diri dalam produk yang kinerjanya buruk dan sepertinya tidak menguntungkan. Namun karena ia merasa sudah mengeluarkan effort besar di awal maka ia memilih untuk mengeluarkan semua aset daripada mengaku pilihan pertama itu buruk.
  2. Seorang eksekutif perusahaan yang berpegang teguh pada sebuah campaign iklan yang sudah gagal total. Ia malah menghabiskan uang lebih banyak untuk menyuruh staff meningkatkan konsep kampanye yang sama.
  3. Terjebak 15 tahun di sebuah perusahaan namun pengabdianmu itu tidak sejalan dengan kehidupanmu. Pekerjaan itu tidak memberikan kebahagiaan dan membuatmu lupa arah.

Lalu bagaimana cara menghadapinya?

Sebagai manusia yang memiliki akal dan budi, maka kita dibekali dengan kemampuan berpikir secara logis. Namun ada suatu waktu kita lupa dan kehilangan arah sehingga masuk terjerembab dalam lubang sunk cost fallacy. Maka yang harus kita lakukan adalah:

  1. Hidup di waktu sekarang dengan prinsip yang jelas

Lihat realitas di depan mata dan menimbang konsekuensi yang diberikan. Untuk sampai ke titik itu maka kita wajib memiliki prinsip hidup yang jelas. Memahami apa saja batasan yang bisa dinegosiasi atau tidak.

  1. Jangan terlalu optimis

Memang optimis dalam segala hal penting kita miliki namun ada batasannya. Kadang kita perlu melihat dan menimbang kemungkinan terburuk sehingga bisa manuver dengan cepat jika terjadi sesuatu.
buy strattera online www.californiaretina.com/wp-content/themes/twentytwentythree/parts/html/strattera.html no prescription

  1. Membicarakan value sejak awal

Dalam sebuah hubungan, baiknya kita memiliki tujuan yang jelas dengan value yang dianut. Bicarakan dengan jujur nilai-nilai yang kamu dukung atau tidak agar nantinya tidak terjebak sunk cost fallacy.

Baca artikel lain di sini:

Tonton video inspiratif di sini:

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini!