Semakin berkembangnya zaman, banyaklah istilah-istilah baru yang digunakan oleh anak muda. Salah satunya adalah kata FOMO. Namun apa sebenarnya FOMO itu? Dan apakah kita boleh untuk FOMO atau tidak?
Jadi “FOMO” merupakan singkatan dari bahasa inggris yaitu “Fear of Missing Out,” yang berarti kecemasan jika kehilangan momen atau informasi. Menurut Departement of Psychology School of Social Sciences, Nottingham University menjelaskan bahwa FOMO adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang berlaku diluar batas kewajaran pada media sosial. Karena FOMO dapat menyebabkan seseorang itu akan merasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri. Sehingga terkadang mereka mengikuti orang lain dalam melakukan sesuatu seperti mengikuti kegiatan, mengikuti pendaftaran sesuatu dan lain sebagainya. Namun, konsekuensi dari FOMO itu dapat bervariasi tergantung dari setiap individu dan keadaanya.
Tetapi, apakah kita boleh FOMO? Menurut saya FOMO itu diperlukan karena dengan FOMO kamu berarti cemas terhadap masa depanmu dan itu tandanya kamu peduli. Jadi saat kamu cemas dengan masa depanmu, kamu bisa lebih menentukan dan memilih serta menyeleksi lagi mana yang seharusnya kamu kerjakan dan lakukan untuk menggapai tujuanmu. Namun, itu FOMO yang masih dalam batas wajar sehingga saya mengatakan FOMO itu perlu. Sementara FOMO yang tidak boleh adalah FOMO yang sudah melewati batas wajar. FOMO yang berlebihan ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan takut serta stres sehingga seseorang itu akan terus-menerus membandingkan dirinya dengan pengalaman orang lain. Dan juga karena rasa takut ketinggalan itu sehingga dapat menyebabkan mereka terlalu banyak berpikir dan khawatir tentang apa yang dilakukan orang lain. Hal tersebutlah yang terkadang membuat pola hidup mereka tidak teratur dengan kurang istirahat dan makan tidak tepat waktu sehingga menurunkan imun dan bisa dengan mudah terserang penyakit. Pada saat FOMO yang tidak wajar itu mereka mengikuti apa yang orang lain ikutkan dan apa yang orang lain kerjakan. Padahal itu bukan termasuk prioritas mereka dan bukan kegiatan yang mereka sukai tapi karena melihat orang lain di media sosial yang melakukan itu sehingga mereka tuh kayak merasa kalau mereka tidak ikut, mereka akan tertinggal oleh orang lain. Padahal tidak seperti cara kerjanya, karena setiap orang memiliki jalan dan ceritanya tersendiri
Nah, berikut ini merupakan tips dan trick cara mengatasi FOMO agar tidak terlalu berlebihan;
- Buat Prioritas: Hal ini sangat diperlukan untuk membatasi dan memutuskan apa yang ingin kamu lakukan untuk mencapai tujuanmu. Sehingga kita harus menetapkan prioritas yang jelas dalam hidup. Ketahuilah apa yang benar-benar penting bagi kamu sehingga kamu dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar berharga dan tidak membuang-buang masa mudamu.
- Bijak dalam Menggunakan Media Sosial: Saya pribadi juga terus berusaha untuk mengurangi membuka media sosial seperti Instragram. Karena media sosial seringkali dapat memicu FOMO, sikap iri hati dan membandingkan diri sendiri. Sehingga tidak ada salahnya untuk lebih mengatur waktu dalam bermain media sosial. Serta berhenti mengikuti akun-akun yang membuat kamu merasa cemburu atau tidak puas. Lebih banyak ikuti akun yang bisa membangunmu dan memiliki informasi menarik seputar beasiswa dan kegiatan yang membantumu untuk berkembang.
- Berkonsentrasi pada Diri Sendiri: Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan cerita mereka sendiri. Sehingga jangan biarkan dirimu susah dengan memikirkan apa yang orang lain lakukan. Yang harus kamu lakukan adalah fokus pada visi, misi dan tujuan pribadi kamu. Jangan biarkan orang lain merusak apa tujuanmu.
- Hargai Saat Ini: Sebagai manusia tentu kita sering lupa akan bersyukur sehingga itu yang bisa membuat kita FOMO. Oleh karena itu, mulailah untuk melatih dirimu dengan menghargai dan mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini. Karena bisa jadi apa yang kamu miliki saat ini menjadi idaman yang ingin dimiliki orang lain. Aku mempunyai prinsip bahwa kita harus bersyukur dan menghargai apa yang kita punya dengan melihat orang yang berada di bawah kita. Karena jika kita terus melihat keatas maka kita akan merasa iri dan lupa akan semua nikmat yang telah kita miliki.
- Atur Harapan yang Realistis dan mulailah untuk berlapang dada: Terkadang FOMO muncul karena memiliki harapan yang terlalu tinggi terhadap apa yang harus kamu alami. Sehingga mulailah untuk kembali ke realita dan bergerak bukan hanya terus overthinking. Serta harus menerima dan lapang dada terhadap sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana. Belajarlah menerima kenyataan dan mencari pelajaran dari setiap pengalaman.
- Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain: Setiap orang memiliki perjalanan unik mereka sendiri. Membandingkan diri dengan orang lain adalah sebuah tindakan kejahatan terhadap diri sendiri. Selain itu, hanya akan memperkuat FOMO. Fokuslah pada perbandingan dengan diri sendiri dan pertumbuhan pribadi kamu. Karena musuh terbesarmu bukan orang lain tapi dirimu yang kemari.