Tips Nulis Esai Beasiswa LPDP ala Rica Asrosa

Hai YOTers! Siapa di sini yang lagi jadi pejuang beasiswa LPDP coba cung tangan! Beasiswa yang satu ini masih jadi idola untuk anak muda Indonesia melanjutkan pendidikan jenjang S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.

 

Salah satu dokumen yang jadi pertimbangan tim seleksi adalah esai beasiswa LPDP yang juga disebut esai kontribusi. Nah kali ini kita bakal sharing tips nulis esai ala Rica Asrosa.

 

About Rica Asrosa

Rica merupakan dosen di Universitas Sumatera Utara yang juga merupakan awardee beasiswa LPDP program PhD di bidang Materials Science di University College London.

Sebelumnya di jenjang S2 Rica juga mendapatkan beasiswa LPDP. Keren banget ya!

Okay, now let’s dive into our topic.

 

Tips nulis esai beasiswa LPDP dari Rica

 

Kriteria esai

Ada beberapa poin kriteria esai beasiswa LPDP yang harus kita perhatikan jika ingin menyajikan tulisan yang komprehensif dan relevan.

  1. Purpose

Hal pertama yang harus diperhatikan saat menulis adalah menentukan purpose atau tujuan. Jangan sampai kita menulis tanpa arah dan memasukkan semua poin yang kita anggap penting.

Artinya esai beasiswa LPDP yang kita buat harus jelas fokusnya.

Misalnya nih, kita mengambil topik tentang isu belum meratanya pembangunan pendidikan di Indonesia. Tentunya seluruh isi tulisan harus ditujukan untuk menjawab isu tersebut dan tidak melebar kemana-mana.

 

  1. Memiliki benang merah

Kriteria berikutnya adalah memiliki benang merah atau kesinambungan antara masalah, solusi yang ditawarkan, dan peran strategis kita dalam implementasi solusi tersebut.

Nah kesinambungan ini bisa kita ceritakan dengan menghubungan pengalaman dengan kontribusi yang sedang atau pernah kita lakukan.

Karena sama saja bohong kalau kita bisa menunjukkan masalah dan mengajukan solusi, tapi kita sendiri tidak bisa terlibat di dalam proses penyelesaian masalah tersebut.

 

  1. Menarik dan extraordinary

Menurut Rica, setiap dari kita itu menarik karena cuma ada satu di dunia ini. Obviously! Tidak ada satupun manusia yang 100% sama kan?

That’s why Rica menggarisbawahi pentingnya kriteria menarik dan extraordinary, supaya tim penilai tahu orang seperti apa kita.

 

  1. Menawarkan solusi terukur dan realistis

Poin ini tidak boleh ketinggalan, dimana solusi yang kamu tawarkan dalam esai beasiswa LPDP harus bisa diukur dan sifatnya realistis.

Nantinya ketika sudah selesai studi, kamu diharap bisa merealisasikan solusi tersebut dengan wawasan dan ilmu yang telah didapat selama studi.

 

  1. Bukan show-off diri sendiri

Okay okay we got it. Kita pasti ingin menunjukkan versi terbaik diri di depan para penilai beasiswa, namun jangan sampai esai tersebut menjadi narasi yang terlalu “membanggakan diri”. Fokus pada substansi solusi, karena dengan substansi yang oke, maka penilai bisa melihat juga kalau kita adalah kandidat yang oke.

 

Cara nulisnya gimana?

Rica juga menjelaskan cara menulis esai yang baik sesuai dengan pengalamannya apply beasiswa LPDP.

  1. Ikuti format

Pertama-tama dan terpenting! Jangan lupa untuk membaca ketentuan dan format yang telah diberikan panitia seleksi. Nah format ini bisa berubah-ubah setiap tahun, so pantengin terus media sosial maupun situs resmi LPDP, siapa tahu ada perubahan.

  1. Perhatikan struktur esai

Of course nggak ada peraturan mutlak untuk struktur, tapi setidaknya beginilah urutan sistematis yang bisa YOTers terapkan:

  • Deskripsi diri, diikuti penjelasan tentang latar belakang pendidikan dan kualifikasi
  • Mengambil isu yang paling menarik hati
  • Menjelaskan solusi sesuai isu
  • Bahas keterkaitan antara keilmuan yang diambil dan andilnya terhadap solusi yang ditawarkan, masukkan pula 2-3 pengalaman yang relevan dengan isu dan solusi
  • Harapan untuk Indonesia di masa depan, dan;
  • Peran dalam mewujudkan harapan tersebut alias kontribusi pasca studi yang strategis, realistis, dan terukur.

 

Hal terpenting ketika kita membuat esai adalah memberanikan diri untuk “memulai” mengetik kata pertama. Tulisan yang bagus butuh proses dan bukan sekali jadi langsung top. Kalau kita mempersiapkan dari jauh-jauh hari, masih ada waktu yang kita punya untuk melakukan perbaikan kok.

Semangat YOTers, YOT tunggu cerita kalian tentang kampus impian!

 

Baca Ini Juga Yuk:

 

Kamu sering merasa ngga produktif padahal udah ngelakuin banyak hal?

Atau suka merasa bersalah kalau pas libur cuma tidur-tiduran ajaa? Hmm mungkin itu tanda kamu kena “Productivity Shame”. Mau tau tips menghilangkannya gimanaa?

Yuk ikutan YOT Talk kali ini karena akan mengupas tuntas tema yang penting yaitu “Tips Menghindari Productivity Shame.” bersama narasumber inspiratif Kak Rahmad (Founder & CEO Literasi Psikologi Indonesia) dan ada juga Kak Eunike (Psikolog Klinis Asosiat Yayasan Cintai Diri Indonesia) dengan host Diana.

YOT Talk ini gratis dan kamu bisa dapatkan e-certificate. Klik di sini untuk mendaftar.

 

Butuh inspirasi?

Kamu ingin dapat motivasi dan inspirasi? Yuk tonton konten tentang self-development, tips karir, dan masih banyak lagi di YouTube Young On Top atau klik video di bawah ini.

 

Referensi:

YouTube Rica Asrosa