Menggandeng Puan Bisa Agen Rahasia Mengadakan Webinar Dengan Tema “Maybelline #BraveTogether : Improve Your Mental Health Stability & Be Your Braver Self With Growth Mindset”

Maybelline New York membuat sebuah inisiatif berupa Brave Together, untuk menghilangkan stigma terhadap isu-isu kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, serta memberikan akses bantuan satu banding satu kepada mereka yang membutuhkan. Untuk pelaksanaan inisiatif ini di Indonesia, Maybelline New York menjadikan KALM sebagai mitra resmi konseling dan Rahasia Gadis sebagai mitra resmi komunitas. Dengan adanya gerakan #BraveTogether Rahasia Gadis berkolaborasi dengan Puan Bisa mengadakan webinar untuk meningkatkan awareness serta praktek nyata seputar topik Mental Health dan Growth Mindset. Pada Sabtu (13/08/2022) lalu.

 

Pada webinar ini mengahadirkan dua narasumber yaitu Kak Alinda Saskia Yugisthalia atau yang lebih akrab disapa Kak Alin (Rahasia Gadis Mental Health Leaders) dan juga pembicara kedua yang tidak kalah inspiratif yaitu Kak Dian Yunita Fadilla atau yang lebih akrab disapa Kak Fadil (Founder of Puan Bisa). 

 

Sesi pertama ini dibuka dengan Kak Alin yang menyampaikan materi dengan tema Mental Health Stability. Kak Alin menyampaikan bahwa Mental Health tidak hanya melulu saat merasa cemas dan depresi namun juga berhubungan dengan well being sebagai manusia yang ditandai dengan dimana kita menyadari : kemampuan yang kita miliki, kemampuan untuk menghadapi tekanan sehari-hari, bekerja secara produktif dan berkontribusi kepada lingkungan atau komunitas di mana kita berada.

 

Kak Alin menjelaskan bahwa mengelola emosi yang sedang dirasakan juga sangat penting karena apabila kita tidak bisa mengelola emosi dengan baik akan menimbulkan beberapa dampak negatif yaitu, secara fiisk dapat menyebabkan penyakit jantung; secara mental dapat membuat kehilangan semangat dan secara sosial dapat merusak relasi. Kak Alin juga membagikan bagaimana cara mengelola emosi dengan baik, yaitu dengan cara memvalisadi perasaan diri dan kemampuan berempati. 

 

“Kita baru bisa connect dengan emosi orang lain apabila kita juga paham dengan emosi kita sendiri” tambah Kak Alin

 

Webinar dengan Tema “Maybelline #BraveTogether : Improve Your Mental Health Stability & Be Your Braver Self With Growth Mindset”

 

Teman menjadi salah satu tempat dimana kita bercerita atau curhat. Nah, apa saja sih sebenernya prinsip dasar menjadi teman curhat? Kak Alin menyampaikan bahwa ada 3 prinsip dasar menjadi teman curhat, poin pertama adalah look yaitu dengan mencermati situasi, poin kedua yaitu listen yaitu dengan cara hadir di dalam percakapan juga mendengarkan secara aktif dan poin terakhir yang tidak kalah penting yaitu link atau menjadi penghubung dengan memberikan opsi namun tidak memaksa. Namun poin ketiga ini harus digaris bawahi ya Puan, poin ini hanya berlaku apabila teman cerita kita membutuhkan saran atau masukan dari kita.

 

Akhir sesinya, Kak Alin juga mengingatkan bahwa kita bukanlah terapis atau psikolog, bukan tugas kita sebagai pendengar untuk menyelesaikan masalah. Kita sebagai pendengar hanya perlu mendampingi dan memberikan saran apabila diminta.

 

Setelah sesi Q&A materi pertama yang dibawakan oleh Kak Alin, dilanjut dengan sesi kedua yang dibawakan oleh Kak Fadil yang membahas tentang Be Your Braver Self With Growth Mindset. Diawali dengan Kak Fadil yang menyatir salah satu kutipan daru buku Dr. Carol S Dweck yang  mengatakan bahwa “Bukan kecerdasan, bakat atau pendidikan yang membuat kita sukses. Tapi mindset atau bagaimana cara menghadapi tantangan hidup”

 

Pada sesinya, Kak Fadil banyak membahas mengenai perbedaan antara fixed mindset dan growth mindset. Orang yang memiliki fixed mindset berkeyakinan bahwa  kecerdasan, bakat, dan kemampuan sudah ditetapkan sejak lahir dan tidak dapat diubah. Sedangkan orang dengan paham growth mindset memiliki pemahaman bahwa kecerdasan dan bakat sebagai kualitas yang dapat dikembangkan dari waktu ke waktu. 

 

Mereka yang memiliki growth mindset memiliki ciri-ciri sebagai berikut: memiliki semangat belajar yang tinggi, mempercayai bahwa kecerdasan bisa dilatih dan ditingkatan, melihat feedback atau saran sebagai sumber informasi dan yang terakhir adalh melihat kesuksesan orang lain sebagai inspirasi.

 

Terakhir, Kak Fadil juga menyampaikan bagaimana cara menanamkan growth mindset dengan 6 poin: menyadari bahwa kita dapat berkembang, meninggalkan fixed mindset, menghadiahi setiap prosesnya, mendapatkan feedback dari orang sekitar, keluar dari zona nyaman dan yang terakhir adalah menerima kegagal sebagai bagian dari proses.

 

“Untuk terus melakukan sebuah pekerjaan dalam waktu yang lama, jangan hanya menganggap sebagai pekerjaan. Pandanglah sebagai sumber kebahagian dan tempat untuk berkembang” ujar Kak Fadil saat menutup sesinya.