#YOTClass “Event Marketing & Selling through Social Media” with Irfan Prabowo (Fanbul) Social

Social Media, merupakan sesuatu yang sudah tidak asing di kalangan masyarakat kita saat ini. Kecanggihan media komunikasi ini memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapapun. Tak terbatas jarak atau pun waktu, dan hampir seluruh lapisan masyarakat menggunakan social media baik tua ataupun muda sebagai media untuk berkomunikasi. Lalu apakah media sosial ini hanya bermanfaat untuk sarana komunikasi dengan teman atau pun kerabat saja? Ternyata tidak hanya itu saja. Dalam beberapa tahun ini social media sudah digunakan sebagai sarana untuk berbisnis. Gencar nya penggunaan social media sebagai sarana untuk branding dan marketing ini menjadi salah satu alasan bagi kami YOT Semarang untuk menggelar #YOTClass yang bertemakan Event Marketing and Selling through Social Media pada hari Jumat (16/10) kemarin.

 

Saat ini sudah bukan jaman nya lagi untuk mempromosikan produk atau event yang kita selenggarakan dengan menggunakan media fisik seperti brosur, pamflet yang dipandang tidak cukup efisien. Mengapa? Selain biaya promosi yang tentu nya lebih mahal, saat ini masyarakat bahkan enggan menyimpannya, sekali dibaca lalu dibuang.

 

Akan lebih efisien dari segi biaya dan penggunaannya apabila kita menggunakan media digital lalu dipromosikan melalui social media. Namun mempromosikan event tidak hanya semudah itu, tampilan yang menarik merupakan daya magnet tersendiri untuk pembaca. Menurut Fanbul, pemilihan social media

 

juga merupakan faktor terpenting, atur objektif setiap sosial media dan jangan disamaratakan, kita harus mengidentifikasi dulu siapa yang menjadi sasaran kita. Misalnya saja jika sasaran kita anak muda, media promosi bisa kita lakukan melalui instargram, line, twitter. Setiap social media pun juga memiliki karakter yang berbeda. Seperti twitter yang lebih mengarah pada percakapan langsung kepada sesama pengguna. Sedangkan instagram lebih ke arah soft branding yaitu upload gambar dan video. Dalam media instagram kita harus menyajikan gambar yang menarik. Jika soft branding atau hard branding kita bisa menggunakan Facebook yang memiliki fitur yang lebih komplit.

 

Di Facebook, kita bisa mengunggah foto sebanyak mungkin dan juga bisa menulis redaksi yang lebih panjang. Menurut Fanbul, untuk posting ke media sosial juga tidak perlu repot di posting setiap saat.

 

Contohnya, adalah dengan scheduling menggunakan aplikasi Hootsuite juga merupakan solusi yang lebih praktis. Promosi event melalui social media saat ini tidak hanya dengan poster, pamflet melalui sosial media. Dengan media video promosi juga bisa dilakukan. “Promosi dengan video usahakan berkisar antara 1 menit 30 detik hingga 3 menit. Selain itu 20 detik pertama merupakan kunci utama” kata Fanbul. 20 detik pertama merupakan kunci apakah seseorang akan tertarik dengan isi video tersebut atau tidak. Media promosi sudah dibahas dan banyak opsi untuk branding via social media. Lalu bagaimana jika kita memiliki low budget untuk mengadakan suatu event? Biasanya kita mencari sponsorship dengan menggunakan proposal.

 

Proposal biasanya kita print out lalu kita serahkan ke pihak yang bersangkutan. Untuk lebih efisien kita bisa membuat proposal digital dan dengan isi yang menarik tentunya.

 

Menurut Fanbul yang terpenting adalah dalam proposal juga memberikan benefit atau keuntungan yang nyata kepada sponsor. Kesimpulan dari YOTClass kali ini adalah bahwa social media membutuhkan empat hal penting ini. Pertama yaitu Social Media Analyst yang berfungsi untuk menganalisa trend di Social Media. Kemudian yaitu Social Media Manager yang bertugas sebgai admin dan untuk kegiatan administrasi lainnya. Ketiga yaitu Social Media Strategist untuk pengembangan social media ini kedepannya dan yang terakhir yaitu Social Media Planner untuk menyediakan konten yang akan dipost ke social media. Sekian press release #YOTClass with Fanbul. Semoga bermanfaat.

 

 

Redaksi: Dea Nabella Sofiana Editor:

 

Ulil Albab Rabbani