Yuk Kenalan Sama 7 Millennials Staf Khusus Presiden!

Hai YOTers! Kamu tau gak kalo Kamis (21/11) kemarin, Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan tujuh Staf Khusus Presiden yang akan menemaninya selama menjabat lima tahun ke depan. Pengumuman yang dilaksanakan di Istana Merdeka itu jadi perbincangan di masyarakat nih, karena ketujuh staf tersebut berasal dari generasi millennials. Bahkan nama-nama di bawah ini kemarin sempat jadi trending topic di Twitter lho.

“Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya. Memberikan gagasan-gagasan segar yang inovatif, out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan, menjadi jembatan saya dengan anak muda, santri muda, diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai tempat untuk membangun bangsa ini,” kata Bapak Presiden Joko Widodo saat mengenalkan para 7 millennials staf khusus presiden di Istana Merdeka, Kamis (21/11).

Tujuh orang yang dipilih ini juga gak sembarangan lho, karena mereka punya latar belakang pendidikan dan dikenal punya kontribusi, khususnya di bidang sosial. Jadi penasaran nih, siapa aja sih 7 orang itu? Ini dia:

1. Putri Indahsari Tanjung, Founder & CEO Creativepreneur (23 tahun)

*sumber foto: instagram Putri Tanjung

Pertama ada Putri Tanjung. Di usia 15 tahun, Putri telah mendirikan bisnis di bidang Event Organizer, yaitu El Paradiso. Hingga kemudian di tahun 2014 El Paradiso berganti nama menjadi Creativepreneur Event Creator. Cewek lulusan Academy of Art University jurusan Multimedia Communication ini belajar dalam mengemas konsep hingga produksinya dalam membangun bisnisnya. Lewat EO-nya ini, ia memiliki visi untuk bisa menciptakan acara yang menghibur dan menginspirasi serta bisa dijadikan wadah bagi anak muda untuk berkreasi. Putri juga telah mendapatkan berbagai prestasi lho, yakni 40 Under 40 di Prestige Magazine as The Youngest Rising Creative Entrepreneur 2014 dan Most Inspiring Young Adult 2014 dari berbagai majalah dan online site.

 

2. Adamas Belva Syah Devara, Co-Founder & CEO Ruangguru (29 tahun)

*sumber foto: prestige online

Adamas Belva Syah Devara, Co-Founder & CEO Ruangguru. Belva mendapatkan predikat dual degree Master of Business Administration dari Stanford University dan Master of Public Administration dari Harvard University dengan beasiswa dan jadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan program dual degree tersebut. Di tahun 2014, Belva bersama Iman Usman mendirikan Ruangguru sendiri merupakan layanan bimbingan belajar online dari jenjang SD-SMA dan berfokus untuk untuk mendukung sistem sekolah formal dan memperluas akses ke konten pendidikan berkualitas tinggi ke sudut terjauh negara. Di tahun 2017, Belva terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine.

 

3. Ayu Kartika Dewi, Co-Founder SabangMerauke (36 tahun)

*sumber foto: liputan6

Sosok yang satu ini merupakan pendiri SabangMerauke Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali), yang memiliki salah satu program, yakni pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi, pendidikan dan keindonesiaan. SabangMerauke sendiri berangkat dari kisah yang dialami Ayu saat menjadi guru SD di Maluku Utara pada tahun 2010. Dimana saat itu murid-muridnya tersulut berita hoaks karena tidak pernah bertemu dan berinteraksi dengan orang lain yang berbeda kepercayaan. Momen itulah yang menjadi titik awal refleksi bagi Ayu untuk menanamkan dan membudayakan toleransi di Indonesia. Bagi Ayu dan teman-teman di SabangMerauke, ‘karena toleransi gak hanya bisa diajarkan, tapi harus dialami dan dirasakan.’ Oh ya, Ayu juga sosok yang berprestasi. Ia pernah mendapatkan beasiswa Fulbright untuk melanjutkan kuliah di Duke University lho!

 

4. Angkie Yudistia, Founder & CEO Thisable Enterprise (32 tahun)

*sumber foto: kompas

Angkie Yudistia adalah pendiri dari Thisable Enterprise, sebuah social enterprise yang berdiri sejak tahun 2011 yang memiliki misi untuk memberdayakan disabilitas Indonesia secara ekonomi di dunia tenaga kerja. Angkie merupakan lulusan periklanan di LSPR Jakarta dan juga meraih gelar master di bidang komunikasi pemasaran di perguruan tinggi yang sama. Oh iya, Angkie juga pernah menjadi duta Indonesia pada acara Asia-Pacific Development Center of Disability di tahun 2010 dan juga menulis buku ‘Invaluable Experience to Pursue Dream’ yang diterbitkan di tahun 2011. Karena misinya yang begitu mulia di bidang sosial yakni untuk membantu kaum difabel, gak salah kalo Angkie dipercaya sama Bapak Joko Widodo jadi salah satu staf khususnya.

 

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Direktur PT. Papua Muda Inspiratif (31 tahun)

 

*sumber foto: tirto

Pemuda asal Serui, Kepulauan Yapen, Papua ini mendirikan yayasan Kitong Bisa untuk membantu pendidikan anak-anak Papua yang kurang mampu di tahun 2009. Kini, Kitong Bisa memiliki 9 pusat belajar, 158 relawan, 1.100 anak dan 20 anak didiknya menempuh pendidikan tinggi di kampus ternama di dunia. Berkat kiprahnya di Kitong Bisa, Billy mendapatkan tawaran beasiswa dari Oxford University dan kini dalam proses penyelesaian tesis studi gelar Magister (MSc) dalam bidang bisnis. Bahkan dalam waktu dekat, Billy akan melanjutkan pendidikan doktoralnya dengan Beasiswa Afirmasi dari LPDP di Universitas Harvard dalam bidang pembangunan manusia. Sebelumnya, Billy sudah menyelesaikan studi di Australian National University (ANU) dengan beasiswa dari Pemerintah Australia dan mendapatkan penghargaan Vice Chancellor Special Commendation Award 2015. Kini ia menjabat sebagai direktur PT. Papua Muda Inspiratif. Wih keren ya!

 

6. Aminuddin Ma’ruf, Aktivis Kepemudaan, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII (33 tahun)

*sumber foto: detik

Aminuddin Ma’ruf adalah Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016. Selama dua tahun menjabat, ia berhasil membuat terobosan dalam hal kaderisasi secara masif dan nasional. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi. Aminuddin sendiri pernah menempuh pendidikan S1 nya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan S2 di Universitas Trisakti. Sebagai staf khusus, Aminuddin dapet amanah dari Bapak Jokowi untuk bisa melahirkan talenta hebat untuk memajukan bangsa dari pesantren. Aminuddin diminta keliling pesantren untuk menebar gagasan-gagasan inovasi baru kepada para santri.

 

7. Andi Taufan Garuda, CEO PT. Amartha Mikro Fintech (32 tahun)

*sumber foto: 100 ganesha

Terakhir, ada Andi Taufan Garuda, pendiri Amartha yaitu salah satu perusahaan teknologi finansial peer-to-peer lending yang ada di Indonesia. Amartha menghubungkan pendana dalam melakukan pendanaan usaha mikro dan kecil di Indonesia. Andi adalah lulusan manajemen Bisnis ITB di tahun 2008. Setelah lulus, Andi sempat bekerja di IBM dan memutuskan resign dan mendirikan Amartha. Alasan Andi mendirikan Amartha adalah ia ingin membantu golongan menengah ke bawah di daerah Ciseeng agar terbebas dari rentenir. Karena, mereka tidak tersentuh dengan lembaga keuangan modern, yaitu bank. Lulusan Harvard Kennedy School dengan gelar Master of Public Administration ini juga berhasil mendapatkan berbagai penghargaan, di antaranya Penerima SATU Indonesia Award, Penerima Ashoka Young Change Makers Awards dan lainnya.

Keren-keren banget ya YOTers, di usia yang masih muda mereka udah dipercaya jadi staf khusus presiden. Kita doakan yuk semoga mereka bisa mengemban tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga kita bisa ikut merasakan dampak positif dari kontribusi yang akan mereka berikan. Tentunya kita juga harus mendukung kinerja mereka dengan sebaik-baiknya ya.